Debat Ketiga Pilgub Jatim Digelar Malam Ini

Sedang Trending 6 hari yang lalu

Surabaya, CNN Indonesia --

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur menggelar debat ketiga nan diikuti pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Grand City Convex, Surabaya, Senin (18/11) malam.

Mereka nan bakal beradu pendapat antara lain pasangan nomor urut 1 Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, pasangan nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak, dan pasangan nomor urut 3 Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans).

Tema debat ketiga ini ialah 'Akselerasi Pembangunan Infrastruktur, Interkoneksitas Kewilayahan dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup untuk Mewujudkan Jawa Timur sebagai Episentrum Ekonomi Kawasan Timur Indonesia'.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini adalah debat pamungkas alias debat terakhir pada fasilitasi debat publik oleh KPU kepada paslon," kata Komisioner Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Jatim Nur Salam ditemui di Grand City, Surabaya.

Nur Salam melanjutkan dari tema itu, kemudian ada delapan sub tema turunnannya, ialah Infrastruktur Transportasi dan Telekomunikasi; Infrastruktur Permukiman, Air Minum Bersih dan Persampahan; Infrastruktur Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan.

Kemudian Pemerataan Konektivitas Antar Wllayah; Perencanaan Wilayah dan Tata Ruang Terintegrasi; Perubahan Iklim; Pertambangan dan Komitmen Ekologis; dan Pengawasan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup.

Sementara itu para panelis debat ketiga ini antara lain Prof Abdul Chalik selaku Ahli Politik Lokal dan Politik Islam dari UIN Sunan Ampel Surabaya; Prof Bayu Dwi Anggono selaku Ahli Hukum Tata Negara, Ilmu Perundang-Undangan dari Universitas Jember; Prof Andi Kurniawan Ahli Teknologi Eko-Akuatik/Eksplorasi Sumber Daya dan Lingkungan Perairan dari Universitas Brawijaya.

Kemudian Dr Suko Widodo Ahli Media dan Komunikasi Publik dari Universitas Airlangga; Zainul Aripin Akademisi dan Praktisi Pemberdayaan Masyarakat dari STIKES Bahrul Ulum Tambakberas.

Selanjutnya Dr Bambang Sigit Widodo Ahli Kebijakan Pendidikan Berbasis Data Geospasial dari Universitas Negeri Surabaya; dan Yuventia Prisca Diyanti Todalani Kalumbang Ahli Filsafat Kritis dan Komunikasi Publik dari Universitas Negeri Malang.

Sementara itu, Ketua KPU Jatim Aang Kunaifi mengatakan para panelis itu dipilih karena keilmuan dan pengalaman mereka di bagian akademik.

"Keilmuan nan berkepentingan dan pengalaman nan jadi injakan utamanya kami memilih nan bersangkutan," kata Aang.

Para panelis itu juga dipilih lantaran mereka bukan tokoh partisan, personil parpol apalagi timses dari para paslon. Mereka juga diminta untuk membikin pakta integritas nan isinya mereka bersedia menjaga kerahasiaan dan tak bakal membocorkan materi alias pertanyaan debat.

"Yang jelas bukan partisan alias tidak pernah tercatat sebagai personil parpol, alias tidak tercatat di dalam SK tim paslon baik itu gubernur wakil gubernur dan wali kota maupun bupati," ujarnya.

Debat ini bakal melangkah selama enam segmen. Masing-masing paslon hanya diizinkan membawa 100 massa untuk masuk ke arena debat. Jumlah itu lebih sedikit daripada pada debat perdana lalu. Keterbatasan kapabilitas tempat jadi alasannya.

Selain itu, KPU Jatim kali ini juga membebaskan tema busana para paslon. Tak seperti dalam debat pertama lampau nan mewajibkan kandidat mengenakan busana budaya Jawa Timur-an.

(frd/fra)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional