Debat Sumsel, Herman Deru-Santana Saling Serang Soal Pemukiman Kumuh

Sedang Trending 2 hari yang lalu

DEBAT PILKADA SUMSEL 2024

tim | CNN Indonesia

Kamis, 21 Nov 2024 22:35 WIB

Calon Gubernur Sumatra Selatan nomor urut 1 Herman Deru saling sanggah dengan Cagub nomor urut 2, Eddy Santana soal pemukiman kumuh. Calon Gubernur Sumatra Selatan nomor urut 1 Herman Deru saling sanggah dengan Cagub nomor urut 2, Eddy Santana soal pemukiman kumuh. (Foto: CNN Indonesia TV)

Jakarta, CNN Indonesia --

Calon Gubernur Sumatra Selatan nomor urut 1 Herman Deru saling sanggah dengan Cagub nomor urut 2, Eddy Santana soal pemukiman kumuh.

Saling sanggah itu terjadi dalam debat ketiga Pilgub Sumatra Selatan 2024 pada Kamis (21/11) malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Herman Deru nan merupakan calon petahana itu mulanya menjelaskan langkah-langkahnya mengatasi persoalan itu jika terpilih di Pilgub 2024.
Ia menjelaskan bakal memetakan dulu penyebab area kumuh itu. Jika dirasa lantaran tak higienis, maka mengatasi dengan sanitasinya.

Namun, jika kumuh lantaran terlalu padat penduduk, maka dia bakal mengambil tindakan lewat relokasi ke tempat tinggal nan lebih layak.
"Kita butuh penetapan dulu wilayahnya. Wilayah kumuh itu nan punya kewenangan menetapkan di kabupaten alias kota adalah bupati. Baru kelak diintegrasikan dengan kewenangan provinsi," kata Herman.

Merespons itu, Eddy Santana merasa jawaban Herman tidak konkret. Ia pun meminta Herman untuk menjabarkan langkahnya lebih mendalam.
Ia juga menyinggung tetap tingginya nomor pemukiman kumuh nan ada di Kota Palembang.

"Contohnya saja di Palembang nan tetap banyak, jangan mencontohkan nan lampau itu. Kalau contoh saya juga wali kota ada 200 rumah saya bangun di pinggiran Sungai Musi untuk menghilangkan kekumuhan," kata Eddy.

Merespons omongan Eddy, Herman pun menyentil kembali dengan mengatakan nomor pemukiman kumuh di Palembang itu sebagai masalah nan tak bisa Eddy selesaikan selama dia menjabat sebagai Wali Kota Palembang periode 2003-2013 lalu.

"Pak Eddy menyampaikan bahwa ada sisa di Palembang, itu mungkin sisa-sisa Pak Eddy dulu jadi nan belum terselesaikan, nan tetap ada kekumuhan," ucap Herman.

(mnf/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional