Deputi Gubernur Senior BI Beberkan Alasan Perlu Waspadai Penguatan Dolar AS

Sedang Trending 5 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta -  Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) periode 2019-2024, Destry Damayanti mengingatkan bahwa Indonesia kudu mewaspadai penguatan dolar AS terhadap mata duit lainnya, termasuk rupiah alias disebut DXY.

"DXY terus mengalami peningkatan dan di lain pihak menyebabkan Asia dolar, termasuk rupiah mengalami tekanan. Ini nyaris terjadi di seluruh mata duit dunia, termasuk rupiah di tengah suku kembang high for longer," kata dia dalam paparannya saat mengikuti fit and proper test sebagai kandidat Deputi Gubernur Senior BI periode 2024-2029. 

Berdasarkan pantauan melalui aplikasi RTI pukul 13.00, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tercatat pada level Rp 16.221 alias melemah 0,12 persen. Destry tak menampik bahwa nilai rupiah memang mengalami pelemahan.

"Memang Indonesia year-to-date (ytd) mengalami pelemahan hingga 3,86 persen. Namun dibanding regional, depresiasi nan terjadi di rupiah jauh lebih manageable dibandingkan dengan negara-negara lainnya," tuturnya. 

Ia lantas mencontohkan won Korea nan mengalami pelemahan sebesar 5,43 persen, baht Thailand melemah 6,08 persen. Sementara itu, mata duit Turki melemah 9,19 persen. 

Iklan

"Walaupun pencapaian ekonomi kita relatif solid, kita tidak boleh terlena dengan pencapaian ekonomi saat ini. Tantangan volatility, uncertainty, complexity and ambiguity (VUCA) itu tetap ada, baik dari dunia maupun domestik," kata dia. 

Destry menuturkan, semua tantangan tersebut menjadi konsideran utama bagi BI dalam merumuskan kebijakannya. Terlebih lagi berasas Undang Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan, BI mempunyai tiga tujuan utama.

"Menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, memelihara stabilitas sistem pembayaran dan turut menjaga stabilitas sistem finansial dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi nan berkelanjutan."

Pilihan Editor: Hari Ini Rupiah Diproyeksikan Menguat hingga Rp 16.210 per Dolar AS

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis