Dibuka Presiden Jokowi Malam Nanti, Ini Sejarah Jakarta Fair dari Monas ke Kemayoran

Sedang Trending 5 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Jakarta Fair 2024 Rabu malam nanti, 12 Juni 2024, bakal dibuka oleh Presiden Jokowi di JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat.

Ajang pameran terbesar, terlengkap dan terlama ini, berjalan selama 33 hari mulai 12 Juni-14 Juli 2024. Jakarta Fair digelar sejak 55 tahun lampau itu untuk memeriahkan HUT Jakarta, yang tahun ini berumur 497 tahun.

Direktur Marketing PT Jakarta International Expo Ralph Scheunemann mengatakan, malam pembukaan Jakarta Fair 2024 dilakukan di area panggung utama juga bakal dimeriahkan oleh pesta kembang api dan penampilan musik dari duo penyanyi, OKAAY.

Jakarta Fair nan merupakan agenda tahunan untuk menyambut HUT Kota Jakarta ini diselenggarakan ke-55 kalinya tahun ini.

"Jakarta Fair ini sudah lahir dari tahun 1968, dan lantaran sempat vakum dua tahun, tahun ini menjadi Jakarta Fair nan diselenggarakan ke-55 kalinya," kata Ralph dalam konvensi pers di JI-Expo Kemayoran Jakarta, beberapa waktu lalu.

Ralph merinci nilai tiket masuk dijual mulai Rp40 ribu pada hari Senin, namun tidak termasuk tiket masuk konser. Sementara pada Selasa-Jumat, nilai tiket sebesar Rp50 ribu dan akhir pekan Sabtu-Minggu dan hari libur berbareng Rp60 ribu.

Adapun tiket masuk campuran (bundling) pameran dan konser dijual bervariasi mulai Rp80 ribu hingga Rp180 ribu.

Pameran Jakarta Fair Kemayoran tahun ini diikuti oleh 2.550 perusahaan peserta nan terdiri dari 1.550 stan. Para peserta berasal dari beragam skala upaya baik perusahaan multinasional, upaya besar, menengah, dan kecil, BUMN, serta anjungan pemerintah provinsi dan kabupaten dari beragam penjuru tanah air.

"Komposisi persentase peserta ialah 60 persen dari sektor swasta dan 40 persen dari sektor UMKM. UMKM ini juga beragam ada nan bimbingan dari pemerintah, maupun UMKM swasta," kata Ralph.

Berbagai produk UMKM serta koperasi dari beragam provinsi di Indonesia bakal menempati Hall-B3 dan C3, serta tersebar di beragam titik di seluruh penjuru arena pameran.

Para peserta Jakarta Fair Kemayoran 2024 bakal memamerkan produk dari beragam sektor industri seperti otomotif, gadget dan  komputer serta perangkat olah raga. Juga, fesyen dan garmen, perlengkapan rumah tangga, furnitur, barang-barang elektronik, kuliner, industri kreatif, kerajinan tangan, herbal dan obat-obatan, perbankan, produk jasa, kosmetik dan lain-lain.

Iklan

Pekan Raya Jakarta (PRJ) di Lapangan Monas era 1970-an. Wikipedia

Sejarah Jakarta Fair: dari Monas ke Kemayoran

Ide menggelar pameran, nan kemudian dikenal sebagai Djakarta Fair, berasal dari ketua Kadin Syamsuddin Mangan pada 1967 untuk mempromosikan produk dalam negeri. Gagasan tersebut mendapat support Gubernur Jakarta waktu itu, Ali Sadikin, dengan membikin Perda dan menjadikannya event tahunan menyambut ulang tahun Jakarta. Bahkan dibentuk  Yayasan Penyelenggara Pameran dan Pekan Raya Jakarta sebagai penyelenggara tetap.

Pada 1968, Djakarta Fair pertama dibuka oleh Presiden Soeharto. Perhelatan ini sukses menyedot 1,4 juta pengunjung. Pada tahun berikutnya, apalagi Presiden AS Richard Nixon nan sedang berjamu ke Indonesia, sempat mampir. Djakarta Fair kedua ini digelar 71 hari, memecahkan rekor lantaran biasanya hanya 30-35 hari.

Penyelenggaraan Jakarta Fair nan kemudian berubah nama menjadi Pekan Raya Jakarta terus berkembang, dari nan tadinya sekadar pasar malam menjadi pusat arena promosi produk dalam negeri dan sekarang apalagi jadi arena internasional.

Pada 1992, PRJ dipindahkan ke Kemayoran. Lahan nan digunakan dari hanya 7 hekater di area Monas menjadi 44 hektare di area jejak Bandara Kemayoran. 

Penyelenggaranya pun berubah, dari Yayasan Penyelenggara Pameran dan Pekan Raya Jakarta menjadi PT Jakarta International Tradefair Corporation (JITC).

Pilihan Editor Keponakan Jokowi jadi Direktur Anak Perusahaan Pertamina, Pengamat: Akuntabilitas Dipertanyakan

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis