Dirut dan Komut Pertamina Dijabat Kader Gerindra

Sedang Trending 3 minggu yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah merombak dewan dan komisaris PT Pertamina dengan menempatkan petinggi Partai Gerindra sebagai kepala utama dan komisaris utama.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menunjuk Simon Aloysius Mantiri untuk menggantikan Nicke Widyawati sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero). Keputusan itu diambil melalui rapat umum pemegang saham (RUPS) nan dilakukan Kementerian BUMN pada hari ini, Senin, 4 November 2024.

Simon pada 10 Juni 2024 diangkat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) menggantikan Basuki Tjahja Purnama namalain Ahok.

Simon merupakan orang dekat Prabowo Subianto nan berkedudukan krusial dalam kemenangan Menteri Pertahanan itu dalam Pilpres 2024 lalu. Dia adalah salah satu personil Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran. Simon juga merupakan petinggi Partai Gerindra sekaligus Wakil Bendahara TKN Prabowo-Gibran.

Ia juga salah satu personil Dewan Pembina Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra. Pria asal Kamasi, Tomohon Sulawesi Utara ini menjabat sebagai Wakil Bendahara TKN berbareng Pandu Patria Sjahrir dan 15 orang lainnya di bawah ketua Thomas A. Muliatna Djiwandono. Simon memegang peran krusial dalam kemenangan Prabowo di Pilpres 2024. Pasalnya, selain menjadi Wakil Bendahara TKN, dia juga aktif mengkampanyekan sejumlah program Prabowo-Gibran di Sulawesi Utara berbareng istrinya, Priscilia Waworuntu.

Selain berkecimpung di bumi politik, Simon Aloysius Mantiri juga terjun ke bumi bisnis. Melansir dari laman profil LinkedIn pribadinya, Simon tercatat pernah menjabat sebagai Personal Assistant CEO PT Nusantara Energy. Ia pernah menduduki posisi sebagai salah satu kepala di perusahaan tersebut.

Adapun PT Nusantara Energy adalah perusahaan milik Prabowo nan sekarang membawahi 27 anak perusahaan lain nan bergerak di beragam bidang. Mulai dari tambang batubara, kelapa sawit, hingga perkebunan.

Iwan Bule Menjad Komisaris Utama Pertamina

Wakil Ketua Dewan Pembina Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule diangkat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) mengisi posisi nan ditinggalkan politikus Partai Gerindra lain, Simon Aloysius Matiri, nan ditunjuk sebagai Direktur Utama Pertamina.

Nama Mochamad Iriawan mulai terkenal ketika menjabat sebagai Kepala Polda Metro Jaya pada 2016-2017. Ia lampau terpilih sebagai Ketua Umum PSSI pada 2019.

Pria kelahiran Jakarta, 31 Maret 1962 ini mendapat nama panggilan bule lantaran mempunyai darah Jerman dari kakeknya, ialah Hermann Karel Schneider. Meski lahir di Jakarta, saat remaja Iwan menyelesaikan pendidikan SMP dan SMA di Bandung sampai 1981. 

Selama berkarier di kepolisian, Iwan Bule tercatat pernah menduduki sejumlah posisi strategis. Salah satunya adalah sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada 2008 saat berkedudukan Komisaris Besar Polisi. Saat itu, Iwan menangani kasus besar, ialah pembunuhan kontroversial Nasrudin Zulkarnaen oleh tersangka Ketua KPK Antasari Azhar.

Iklan

Di awal kariernya sebagai polisi, Iwan banyak ditugaskan di Nusa Tenggara dan Bali. Pada 1987, dia ditunjuk sebagai Wakapolsek Denpasar Kota Polres Denpasar Polda Nusa Tenggara. Lalu pada akhir 1988, dia dipercaya sebagai Kapolsek Sanur Polres Denpasar.

Baru pada 1995 Iwan ditugaskan di Jakarta sebagai Kapolsek Metro Sawah Besar Polres Jakarta Pusat. Lalu dia diangkat jadi Wakapolres Metro Tangerang pada 1997, Pamen Polda Metro Jaya, Kabag Serse Tik Ditserse Polda Jawa Barat, dan Dansat Idik VC Ditserse UM Korserse Polri pada 1999.

Pada tahun 2000, dia jadi Kapolres Tegal, sebelum kemudian diangkat sebagai Irbidops Itwasda Polda Metro Jaya, Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya, dan Kabid Telematika Polda NTT. Pada 2005 dan 2006, Iwan jadi Dir Reskrim Polda NTT dan Ka SPN Purwokerto Polda Jawa Tengah. Lalu pada 2008 Iwan Bule ditunjuk jadi Kabag Lekdik Rodalpers SDE SDM Polri dan Dir Reskrimum Polda Metro Jaya.

Setelah itu, Iwan tercatat menduduki sejumlah posisi strategis di kepolisian. Antara lain sebagai Wadir I/Kam Dan Trannas Bareskrim Polri pada 2009. Dirbinmas Baharkam Polri pada 2010, dan Kapolda NTB 2012. 

Iwan diangkat menjadi Kapolda Jawa Barat dan mengemban kedudukan sebagai Kadivkum Polri mulai 2015. Pada 2016, dia pun dipercaya sebagai Kadiv Propam Polri dan Kapolda Metro Jaya. Menuju pensiun, Iwan Bule ditunjuk menjadi Asisten Operasi Kapolri pada 2017. Dia kemudian dirotasi sebagai Sekretaris Utama Lemhannas pada 2018 sebelum akhirnya purnatugas. 

Pada 18 Juni 2018, Iriawan dilantik oleh Mendagri Tjahjo Kumolo menjadi Penjabat Gubernur Jawa Barat menggantikan Ahmad Heryawan hingga 5 September 2018. Pada November 2019, dia dipercaya jadi Ketua Umum PSSI periode 2019-2023.

Setelah bekerja di PSSI, pada 27 April 2023, Iwan Bule memutuskan untuk berkarier di bumi politik dan masuk sebagai kader Partai Gerindra. Saat itu juga, Iwan dipercaya Prabowo Subianto –Ketua Umum Gerindra– menjadi Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra.

Berikut Jajaran Direksi dan Komisaris Pertamina

 Nama Jabatan Latar Belakang
Simon Aloysius MantirDirektur UtamaPolitisi Gerindra
Wiko MigantoroWakil DirutPertamina
Ahmad Siddik BadruddinDir. Manajemen RisikoBank Mandiri
A. Salyadi Dariah SaputraDri. Strategi, Portofolio, dan Pengembangan UsahaProfesional
Alfian NasutionDir. Logistik dan InfrastrukturPertamina
Emma Sri MartiniDir. KeuanganTelkomsel
Erry WidiastonoDir. Penunjang BisnisPertamina
M Erry SugihartoDir. SDMHutama Karya
Mochamad IriawanKomisaris UtamaPolitisi Gerindra
Dony Oskaria Wakil Komisaris UtamaWamen BUMN
RA SondaryaniKomisaris IndependenProfesional
Heru Pambudi KomisarisSekjen Kemenkeu
Bambang SuswantonoKomisarisIrjen Kementerian ESDM
Condro KironoKomisaris IndependenPensiunan Polri
Alexander LayKomisaris IndependenPraktisi Hukum

 Andika Dwi | Antara berkontribusi dalam penulisan tulisan ini.

Pilihan Editor Bekas Anak Buahnya di Komdigi Lindungi Judi Online, Ini Kata Budi Arie

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis