Disinggung Soal Tapera, Sri Mulyani Sebut Pemerintah Gelontorkan APBN Rp 228,9 Triliun untuk Perumahan Rakyat

Sedang Trending 5 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Daerah RI, Casytha Arriwi Kathmandu mempertanyakan potongan iuran tabungan perumahan rakyat alias Tapera kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Menurut dia pengusaha dan pekerja sudah menanggung banyak potongan, dan iuran perumahan disebut membebankan.

Sri Mulyani mengatakan pemerintah sudah menggelontorkan anggaran untuk membantu Masyarakat Berpenghasilan Rendah alias MBR untuk mengakses perumahan. Sejak 2015-2024, pemerintah telah mengeluarkan total Rp 228,9 triliun dari APBN. “Dana itu sangat besar jika mau dibanding total biaya nan dikumpulkan dari potongan 3 persen,” kata Sri Mulyani saat rapat dengan Komisi IV DPD di Senayan, Selasa 11 Juni 2024.

Sebelumnya disebutkan perkiraan pengumpulan biaya dari Tapera sebesar Rp 50 triliun sampai sepuluh tahun nan bakal datang. Menurut Sri Mulyani, duit nan digelontorkan APBN tetap lebih besar dibanding Tapera jika terkumpul.

Iklan

Menurut Sri Mulyani, biaya dari APBN tidak bakal lenyap meski kebijakan iuran Tapera diberlakukan. Ia mencontohkan biaya Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) nan mencapai Rp 105 triliun ke BP Tapera sampai saat ini, dan tetap bakal terus bergulir ke depannya. “Kami memahami beban, tapi APBN juga mengurangi beban dengan beragam cara, termasuk dengan memutar biaya FLPP dari Rp 105 triliun menjadi Rp 167 triliun untuk MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah),” kata dia.

Bendahara negara juga memaparkan rincian anggaran perumahan tiap tahun. Pada 2015 pemerintah memasukan biaya Rp 13,3 triliun untuk perumahan, btahun berikutnya meningkat menjadi Rp 15,25 triliun. Lalu pada 2017 nomor tersebut naik menjadi Rp 18 triliun dan meningkat jadi Rp 18,81 triliun pada 2019. Saat pandemi pada 2020, biaya dinaikan menjadi Rp 24,19 triliun. Kenaikan bersambung pada 2021 sebesar Rp 28,95 triliun. Pada 2022 menjadi Rp 34,15 triliun dan 2023 Rp 31,88 triliun. Sedangkan tahun ini, biaya APBN untuk perumahan pada 2024 sebesar Rp 28,25 triliun.

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis