TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI, Amin Ak meminta Menteri BUMN Erick Thohir mengevaluasi manajemen Bank BSI mengenai buruknya jasa bank tersebut seperti nan dikeluhkan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
Menurut Amin, pihak Muhammadiyah memutuskan menarik semua biaya milik Muhammadiyah dan organisasi nan berada di bawahnya, Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dari BSI sebagai akibat dari kurangnya respons nan baik dari BSI terhadap keluhan tersebut.
“Sebetulnya, bukan hanya Muhammadiyah nan mengeluhkan jasa BSI, selama ini banyak konsumen perorangan juga mengungkapkan ketidakpuasan kepada kami atas lambannya jasa BSI,” ungkap Amin melalui keterangan pers, Kamis 6 Juni 2024.
Menurut Amin, krusial mengevaluasi keahlian manajemen Bank BSI guna mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap bank tersebut. Sebagai lembaga finansial nan melayani umat, Bank BSI kudu memberi jasa nan tidak hanya sesuai dengan prinsip syariah, namun juga andal dan efisien.
Amin mengaku prihatin, pada tahun lampau sistem jasa BSI lumpuh akibat serangan virus ransomware oleh lockbit. “Semestinya manajemen Bank BSI serius berbenah dan memperkuat kualitas layanannya. Sayangnya itu tetap jauh panggang dari api,” tegasnya
Iklan
Menurutnya perusahaan nan beraksi dalam bagian jasa finansial seperti perbankan semestinya menganggap kepercayaan pengguna sebagai prioritas utama. Ketika jasa perbankan sering mengalami gangguan, kepercayaan pengguna bakal dapat terkikis.
“Aksi Muhammadiyah mengalihkan biaya simpanannya ke bank lain, bukan hanya menjadi kerugian finansial bagi BSI tetapi juga indikasi hilangnya kepercayaan dari salah satu organisasi terbesar di Indonesia,” ujar Amin.
Menurut Amin, Direksi kudu bertanggung jawab atas buruknya jasa dan kurangnya respons terhadap masalah tersebut.
Jika terbukti bahwa gangguan terjadi akibat kelalaian alias kegagalan manajemen, maka sebuah langkah nan wajar jika melakukan pergantian pada manajemen nan paling bertanggung jawab terhadap masalah tersebut. "Jangan sampai ini dijadikan trigger bahwa perbankan kita tidak sehat. Apalagi BSI ini adalah simbol finansial syariah kita nan menjadi national flag BUMN perbankan syariah," katanya.