CNN Indonesia
Minggu, 12 Okt 2025 06:10 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Ketua Komisi V DPR Lasarus mengkritik rencana Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo untuk memperbaiki Ponpes Al Khoziny dengan biaya APBN.
Lasarus menilai saat ini nan jauh lebih krusial dilakukan pemerintah adalah untuk menginvestigasi penyebab dan pihak nan paling bertanggung jawab atas kejadian itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pikir diinvestigasi dulu ya. Ini sebabnya apa gitu lho. Jadi jangan sampai kelak ke depan kejadian nan serupa, semua negara nan ambil alih," ujarnya kepada wartawan, Jumat (10/10).
Lasarus tidak menampik andaikan banyak ponpes nan telah dibangun dengan menggunakan APBN. Hanya saja, dia menilai penggunaan APBN dalam perbaikan Ponpes Al Khoziny mesti dikaji ulang.
"Misal, jika terjadi kelalaian, ini kelalaian mesti diproses dulu. Bahwa kelak kita bangun ponpes, gedung ponpes memang banyak kita bangun pakai APBN, banyak kita bangun. Tapi tidak kasus nan seperti ini," ujarnya.
"Jadi menurut saya ini perlu dikaji ulang. Dikaji ulang, diselidiki dulu kejadian ini. Masalahnya apa, sebabnya di mana. Itu saja belum diungkap gitu," tuturnya.
Rencana pembangunan ulang Al Khoziny sebelumnya disampaikan Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo. Menurut dia, setelah dihitung rupanya lebih mahal memperbaiki gedung dibanding membangun ulang dari nol.
Ia tetap menghitung berapa anggaran nan dibutuhkan untuk membangun gedung ponpes dari awal. Namun, Dody menyebut pembangunan itu bakal dibiayai APBN, meski terbuka kesempatan bagi pihak swasta untuk ikut membantu.
"Kalau soal anggaran, insya Allah cukup lah, Insya Allah. Cuman dari APBN, tapi tidak menutup kemungkinan juga ada support dari swasta. Cuma, sementara waktu dari APBN," ujarnya.
Dia bilang semestinya anggaran pondok pesantren masuk ke Kementerian Agama, tetapi lantaran peristiwa ambruknya gedung Ponpes Al Khoziny merupakan kondisi darurat, maka kementerian PU bakal ikut andil.
"Kalau anggaran kan selama ini sebetulnya ponpes itu ada di Kementerian Agama. Cuma kan ini kondisi darurat. nan di Sidoarjo pasti kita nan masuk," katanya.
(fra/tfq/fra)
[Gambas:Video CNN]