Jakarta, CNN Indonesia --
Sepanjang 2024, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah mencatatkan total 102 kerja sama dan kesepakatan, nan meliputi kerjasama dalam negeri maupun luar negeri. Langkah ini menegaskan komitmen Jakarta untuk memperkuat posisinya sebagai kota global.
Pada aktivitas Grand Design Kerja Sama Jakarta Tahun 2025-2045 berjudul Jatidiri Nusantara Meretas Megapolis Global di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (19/12), Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, mengapresiasi pencapaian ini dan menekankan pentingnya kerjasama dalam transformasi Jakarta menjadi kota global.
"Era sekarang adalah era kolaborasi. Dengan kepindahan ibu kota negara ke IKN, Jakarta bakal naik kelas sebagai kota dunia nan diperhitungkan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam rangka mendukung visi tersebut, Pemprov DKI Jakarta menyusun Grand Design Kerja Sama 2025-2045, nan mengintegrasikan beragam arsip strategis seperti RPJMD dan RTRW. Grand Design ini diharapkan menjadi peta jalan untuk memastikan keberlanjutan kerjasama nan telah dibangun.
Kepala Biro Kerja Sama Daerah Setda Provinsi DKI Jakarta, Marulina Dewi, menambahkan salah satu faedah dari kerja sama ini adalah peningkatan kapabilitas Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov DKI Jakarta.
Salah satu bentuknya antara lain, empat ASN telah dikirim ke New York untuk mempelajari pengelolaan kota. Ada juga nan dikirim ke Belanda untuk mempelajari penanggulangan banjir dan restorasi sungai.
Di samping itu, Pemprov DKI Jakarta telah menginisiasi kerja sama dengan 23 negara dalam konsep 'sister city', nan mencakup beragam sektor strategis. Penambahan Provinsi Jeju, Korea Selatan, sebagai sister city baru-baru ini, menjadikan total 23 sister city nan dimiliki Jakarta, termasuk Paris, Tokyo, Bangkok, dan Jeddah.
"Pada tahun 2024 kita menambah satu sister city lagi, ialah Provinsi Jeju Island. Kerja sama ini telah mendapat persetujuan dari Kemendagri dan Kemenlu. Total pada tahun 2024, ada 23 kerja sama sister city nan telah dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta," kata Marulina.
Di sektor pendidikan, Pemprov DKI bekerja sama dengan Hiroshima Global Academy (HIGA) di Jepang, dengan rencana mengirim empat siswa setiap tahunnya selama lima tahun ke depan. Kerja sama ini dirancang untuk membekali generasi muda Jakarta dengan wawasan global.
Di bagian kesehatan, keberhasilan tercatat melalui program 'Hospital Improvement for Green and Just Recovery' bekerja sama dengan C40 Cities Finance Facility. Program ini sukses mengurangi emisi gas rumah kaca di 27 RSUD di Jakarta melalui penggunaan daya terbarukan dan efisiensi energi.
Tidak hanya bertumpu pada kerja sama internasional, Pemprov DKI juga mempererat sinergi dengan 19 lembaga nasional dan wilayah lainnya. Kolaborasi ini mencakup alokasi support finansial kepada delapan wilayah sekitar Jakarta untuk penataan arsip kependudukan, nan bermaksud mendukung pembangunan terpadu di wilayah aglomerasi.
"Harapannya, kerja sama luar negeri ini dapat terus mendorong peningkatan ranking Jakarta sebagai kota global," pungkas Marulina.
Dengan 102 kerja sama nan telah dicapai, Jakarta menunjukkan bahwa kerjasama adalah kunci untuk menciptakan perubahan nan signifikan. Pemprov DKI optimistis langkah ini bakal memberikan akibat positif nyata, tidak hanya untuk Jakarta tetapi juga untuk Indonesia secara keseluruhan.
Dengan momentum ini, Jakarta siap melangkah lebih jauh, memperkuat posisinya sebagai kota kerjasama nan tidak hanya menjadi pusat ekonomi, tetapi juga simbol penemuan dan kemajuan.
(rir/rir)