CNN Indonesia
Minggu, 12 Okt 2025 14:40 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Peredaran durian ilegal asal Malaysia nan masuk ke Indonesia melalui jalur Batam, Riau, dan Jakarta tidak bisa dibendung. Kondisi ini dikeluhkan petani lokal.
Anggota Komisi VI DPR RI Ahmad Labib menyoroti ratusan koli durian terlarangan nan masuk ke pasar Indonesia. Ia mengungkapkan setiap hari sekurang-kurangnya 10 ton durian terlarangan masuk wilayah Indonesia tanpa izin resmi.
"Setiap harinya tercatat ada ratusan koli durian terlarangan nan masuk ke pasar kita. Praktik ini sangat merugikan petani lokal dan menakut-nakuti keberlangsungan upaya mereka. Barang-barang nan masuk 100 persen ilegal," kata Ahmad Labib dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (12/10) dikutip dari Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu diungkapkan Labib setelah menerima laporan dari sejumlah petani durian lokal soal praktik penyelundupan ini dilakukan oleh beberapa pedagang.
Salah satu oknum penyelundup tersebut diduga secara rutin memasukkan 1-2 ton durian terlarangan setiap hari ke wilayah Jakarta melalui jalur Batam dan Riau.
Labib menegaskan bahwa tindakan pelaku impor terlarangan ini telah menciptakan persaingan tidak sehat dan mengganggu kestabilan nilai durian lokal di beragam daerah.
Ia mengatakan kasus durian terlarangan ini hanyalah satu dari sekian banyak corak kejahatan ekonomi nan dilakukan oleh pemain impor bandel di pasar domestik.
"Durian terlarangan ini menambah daftar panjang banyaknya peralatan alias produk terlarangan nan masuk ke Indonesia mulai dari pakaian, elektronik, hingga produk hortikultura lainnya. Indonesia betul-betul menjadi surga bagi pelaku-pelaku importir bandel nan merusak sistem ekonomi nasional," tegasnya.
Ahmad Labib menambahkan praktik penyelundupan seperti ini tidak hanya merugikan petani dan pelaku upaya kecil, tetapi juga berpotensi menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap tata kelola perdagangan nasional.
Oleh lantaran itu, dia menegaskan bahwa tindakan tegas terhadap pemain impor terlarangan kudu menjadi prioritas bersama.
"Laporan mengenai pelaku, nomor kontak, serta jalur pengedaran telah kami serahkan ke Kementerian Perdagangan untuk ditindaklanjuti. Kami mau agar pelaku-pelaku seperti ini betul-betul diberantas hingga ke akarnya," ungkapnya.
(tim/mik)
[Gambas:Video CNN]