TEMPO.CO, Jakarta -Pelaksana Tugas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan Indeks Harga Konsumen alias IHK pada Mei 2024 mengalami deflasi sebesar 0,03 persen secara bulanan. Angka deflasi ini disebut disumbang oleh penurunan nilai secara umum.
"Utamanya disumbang oleh penurunan nilai secara umum nan terjadi pada golongan makanan, minuman, tembakau serta transportasi," kata Amalia saat merilis Berita Resmi Statistik di Gedung BPS, Jakarta Pusat, pada Senin, 3 Juni 2024.
Sementara itu, berasas info bulanan pada Mei 2024 di seluruh provinsi di Indonesia, ada 14 provinsi nan mengalami deflasi dan 24 provinsi mengalami inflasi.
Amalia menyebut golongan pengeluaran penyumbang deflasi terbesar berasal dari makanan, minuman, dan tembakau dengan deflasi 0,29 persen dan memberikan andil deflasi 0,08 persen. Sementara itu, komoditas penyumbang utama deflasi adalah beras dengan nomor 0,15 persen, daging ayam ras dan ikan segar masing-masing 0,03 persen. “Serta tomat dan cabe rawit dengan andil masing-masing 0,02 persen,” kata dia.
Iklan
Amalia menyebut komoditas beras menyumbang deflasi paling tinggi dengan nomor 3,59 persen pada Mei 2024 lantaran stok tetap cukup.
Sementara itu, menurut Amalia, terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,40 pada April 2024, menjadi 106,37 pada Mei 2024. Dengan perkembangan tersebut, inflasi tahunan mencapai 2,84 persen (year-on-year/yoy) dan inflasi tahun almanak 1,16 persen (year-to-date/ytd).