Jakarta, CNN Indonesia --
Aktivis lingkungan nan pernah memimpin Walhi dan Greenpeace Indonesia, Nur Hidayati atau Yaya meninggal dunia, Selasa (5/11).
Aktivis wanita itu meninggal pada usia 51 tahun. Kabar wafatnya Yaya pun disampaikan Walhi lewat akun media sosialnya.
"Hari ini, kami kehilangan seorang teman, sahabat, seorang pembela HAM dan pejuang lingkungan nan konsisten sepanjang hidupnya. Nur Hidayati alias nan berkawan kami panggil mbak Yaya, Direktur Eksekutif Nasional WALHI periode 2016-2021," demikian unggahan akun X resmi Walhi Nasional dikutip Selasa sore.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rest in Power mbak Yaya!" imbuhnya.
Perempuan kelahiran 14 Agustus 1973 itu selama hidupnya dikenal sebagai seorang aktivis nan memperjuangkan lingkungan sejak muda.
Yaya menjabat sebagai Direktur Eksekutif Walhi nasional Periode 2016 - 2020 usai terpilih dalam Pertemuan Nasional Lingkungan Hidup (PNLH) di Palembang pada 28 April 2016.
Sebelum memimpin Walhi, Yaya juga pernah menjadi Kepala (Country Director) Greenpeace Indonesia. Alumnus teknik lingkungan dari ITB itu juga pernah bergiat dan memimpin organisasi sipil lain seperti Sawit Watch dan Kiara.
[Gambas:Twitter]
Kabar wafatnya Yaya itu pun mengundang ucapan duka cita dari beragam pihak, terutama organisasi-organisasi sipil dan pemerhati lingkungan.
Salah satunya Infid dan Transparancy International Indonesia (TII).
" Keluarga besar INFID turut berdukacita atas wafatnya Direktur Eksekutif WALHI periode 2016-2021, Nur Hidayati (Yaya).Segala perjuangan Mba Yaya untuk memihak masyarakat, lingkungan, dan HAM bakal selalu dikenang dalam jalan perjuangan @walhinasional," tulis Infid di akun X.
"Semoga Allah melapangkan kubur almarhumah, dan family diberi ketabahan. Selamat jalan mbak, terima kasih untuk semua kebaikan nan Mbak Yaya berikan semasa hidup. Damai disisi Tuhan YME, Mbak," ucapan TII di akun X.
Greenpeace Indonesia lewat akun Instagram pun membagikan sedikit cerita perjuangan dan kebaikan Yaya semasa hidupnya.
"Nama lengkapnya Nur Hidayati, tapi kami biasa memanggilnya Mbak Yaya. Beliau adalah seorang sahabat, mentor, guru, pemimpin, dan pejuang lingkungan nan mengabdikan lebih dari separuh hidupnya untuk pengamanan lingkungan Indonesia. Tidak hanya di Greenpeace Indonesia tapi beliau juga aktif di beragam organisasi lain seperti @walhi.nasional dan aktivitas lingkungan lainnya. Meskipun bertubuh kecil, tapi dia selalu berada di garda terdepan, selalu lantang dan berani dalam melawan beragam praktik perusakan lingkungan di Indonesia," demikian keterangan gambar di akun Instagram Greenpeace Indonesia.
[Gambas:Instagram]
(kid/asa)
[Gambas:Video CNN]