Elon Musk Dorong PLTS untuk Jernihkan Air Laut, Jatam: Dia Sedang Membuat Lelucon

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Hukum Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Muhammad Jamil mengkritik pendapat Elon Musk nan menyebut Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berpotensi menyumbang daya baru terbarukan (EBT) dalam desalinasi air laut guna menyediakan air bersih. Menurut dia, buahpikiran pendiri SpaceX itu bakal menimbulkan persoalan baru. 

"Ini adalah rencana bunuh diri bersama," kata Jamil saat dihubungi Tempo, Selasa 21 Mei 2024. Adapun desalinasi merupakan proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga air tersebut menjadi air bersih nan dapat dikonsumsi masyarakat.

Jamil menyampaikan, proses desalinasi dengan PLTS bakal membikin permintaan peralatan hasil tambang meningkat sehingga bakal makin merusak lingkungan hidup. Dia menyebut beberapa material nan digunakan untuk PLTS memerlukan eksplorasi tambang nan dilakukan terus menerus. 

"Nantinya bakal semakin luas sumber-sumber alami mata air di hutan. Padahal, selama ini kondisinya sudah porak-poranda," ujarnya. 

Jamil beranggapan persoalan air bersih pada dasarnya disebabkan oleh kerusakan lingkungan hidup nan mengeksploitasi lahan dan air sekaligus. Dia juga menyebut pendapat Elon Musk cukup sekadar dianggap sebagai kelakar. 

"Saya kira Elon Musk sedang bercanda. Dia sedang membikin lelucon," ucapnya. 

Lebih lanjut, Jamil juga mengingatkan soal ongkos besar nan kudu dikeluarkan negara andaikan mengangkat buahpikiran Elon Musk ini. PLTS, kata Jamil, merupakan pembangkit listrik termahal ketiga menyusul pembangkit listrik tenaga diesel dan pembangkit listrik tenaga gas. "Kalau dari hitung-hitungan produksi, PLTS juga bukan nan paling murah," tuturnya. 

Tak sampai di situ, Jamil menerangkan, kerugian ekologis dan perubahan sosial turut timbul andaikan buahpikiran tersebut dijalankan. Kerusakan alam, jelas dia, tidak bisa diukur dengan kalkulasi ekonomis belaka. "Apalagi jika area itu terhubung dengan kehidupan manusia maupun makhluk hidup lainnya," ucapnya. 

Iklan

Gagasan Elon Musk ini, Jamil menyampaikan, hanya bakal penguntungkan segelintir pengusaha tambang jika pada akhirnya diadopsi pemerintah. "Saya kira ini kudu dihentikan. Mari pikirkan solusi tanpa kudu jadi pemangsa bagian tubuh kita sendiri untuk memperkuat hidup," kata dia. 

Sebelumnya, pemilik sekaligus CEO Tesla Inc. dan SpaceX, Elon Musk, menilai pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) bisa menjadi salah satu solusi untuk menyelesaikan krisis kesiapan air global.

Meskipun tetap memerlukan riset nan mendalam, Elon Musk menjelaskan PLTS mempunyai potensi sebagai penyumbang daya baru terbarukan (EBT) nan lebih murah serta efektif untuk proses desalinasi air laut guna menyediakan air bersih.

“Kami terus melakukan terobosan dalam efisiensi desalinasi dan saya rasa kami sudah melakukannya. Kita mempunyai masa depan air nan baik dan saya pikir masa depan daya berkepanjangan nan baik juga ada di depan kita," kata Elon Musk saat menyampaikan sambutan dalam pembukaan World Water Forum ke-10 2024 di Nusa Dua, Badung, Bali, Senin, 20 Mei 2024

SAVERO ARISTIA WIENANTO | GRACE GANDHI

Pilihan Editor: Fakta Menarik dari Starlink nan Sudah Uji Coba di Bali, Berikut Asal Elon Musk Beri Nama Itu

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis