Surabaya, CNN Indonesia --
Pondok Pesantren (Ponpes) Sidogiri, Pasuruan, Jawa Timur bersungkawa lantaran kehilangan sejumlah sesepuh pengajarnya dalam kecelakaan kereta api pada Selasa (7/5) lalu.
Mobil nan dinaiki rombongan Ibu Nyai dan Ning family besar Sidogiri tertabrak kereta api di Desa Patuguran, Kecamatan, Rejoso, Kabupaten Pasuruan.
Alumni nan juga ustaz alias pembimbing ngaji di Lembaga Pendidikan Islam, Pengampon, Surabaya, Abdullah membenarkan adanya kejadian kecelakaan itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya benar, di Pondok Sidogiri lagi berduka. Karena nan meninggal bumi majelis family Pondok Sidogiri," kata Abdullah di Surabaya, Selasa (7/5).
Dia menyebut ada empat orang nan meninggal bumi akibat kecelakaan tersebut ialah Ny Hj Munjiyah binti KH Noerhasan bin Nawawi (Sidogiri). Ning Maslahah binti Tohir (Sidogiri).
"Selanjutnya, Ning Aidah binti Mahfud dari Gayam dan Ning Alwiyah binti Ali dari Kepuh Kejayan," ucap Abdullah.
Sementara itu, melalui akun IG resminya Ponpes Sidogiri, @s1dogiri, telah mengonfirmasi wafatnya keempat orang itu. Mereka juga memohon doa.
"Semoga Allah menempatkan mereka di sisi nan terbaik. Amin," tulis akun @s1dogiri.
Terpisah, Manajer Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro mengungkapkan KA Pandulungan tujuan Jember ditemper kendaraan di JPL 146 kilometer 70+8/9. Titik letak itu berada di Desa Patuguran, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, dan ada di petak jalan antara Stasiun Pasuruan - Stasiun Rejoso.
"KAI Daop 9 Jember menyesalkan adanya kejadian tersebut, akibat dari tertempernya KA Pandalaungan dari Jakarta tujuan Jember di Pasuruan membikin lokomotif KA Pandalungan mengalami kerusakan," kata Cahyo.
Selain menyebabkan terganggunya perjalanan KA Pandalungan, kejadian tersebut juga mengganggu perjalanan KA Logawa dari Jember tujuan Purwokerto nan semestinya bersilang dengan KA Pandalungan di Stasiun Rejoso.
Pukul 09.59 Wib pemindahan mobil telah selesai dilakukan dengan dipindahkan menjauh dari jalur kereta api. Meski sempat dikirim lokomotif penolong dari Jember, tetapi pada pukul 10.08 Wib KA Pandalungan dapat berangkat dari letak setelah dilakukan perbaikan oleh tim teknisi.
"Atas kejadian ini, KAI Daop 9 Jember bakal melakukan proses norma sesuai dengan patokan nan berlaku," ucap Cahyo.
KAI Daop 9 Kembali mengimbau kepada masyarakat pengguna kendaraan nan bakal melintas di perlintasan sebidang KA, untuk selalu berhati-hati. Sesuai UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 114, di mana pengguna jalan wajib mendahulukan kereta api dan memberikan kewenangan utama kepada kendaraan nan lebih dulu melintas rel.
"Jangan menyelonong, pastikan kondusif sebelum melintasi rel kereta api dengan berakhir sejenak, tengok kanan dan kiri serta memastikan tidak ada kereta nan mendekat. Jangan gegabah, family menungu di rumah," kata Cahyo.
(frd/kid)
[Gambas:Video CNN]