TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian BUMN nan dipimpin oleh Erick Thohir memutuskan untuk merombak jejeran dewan PT Kimia Farma (Persero) Tbk alias KAEF. Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2023, posisi Direktur Utama nan semula dijabat oleh David Utama, digantikan oleh Djagad Prakasa Dwialam.
David sebelumnya telah mengemban tugas sebagai ketua perusahaan sejak Mei 2022. Adapun Djagad sebelumnya menjabar sebagai pimpinan di entitas anak Kimia Farma, ialah sebagai Direktur Utama Kimia Farma Trading & Distributions. Selain posisi Direktur Utama, pergantian juga terjadi pada posisi Direktur Sumber Daya Manusia dari sebelumnya Dharma Syahputra menjadi Disril Revolin Putra.
Djagad Prakasa Dwialam mengatakan keputusan ini sepenuhnya datang dari pemerintah dalam perihal ini Kementerian BUMN sebagai pemegang saham pengendali perseroan. “Pergantian hari ini dari pemegang saham dan bisa terjadi setiap saat, ini perihal nan normal nan tujuannya untuk meningkatkan keahlian perusahaan,” ujarnya dalam konvensi pers, Selasa malam, 25 Juni 2024, di Gedung ILHI Bio Farma Grup, Cipinang, Jakarta Timur.
Djagad berujar dia mendapatkan mandat dari pemegang saham untuk melakukan transformasi keahlian perusahaan nan saat ini tengah dilanda kerugian. Sebagaimana diketahui, sepanjang 2023 Kimi Farma untuk pertama kali mencatatkan kerugian terbesar ialah mencapai Rp 1,8 triliun. “Prioritas kami tentunya mengembalikan posisi finansial Kimia Farma secara grup ke arah positif.”
Iklan
Adapun empat dewan lainnya diputuskan tetap pada posisinya masing-masing ialah Lina Sari sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko; Hadi Kardoko, Direktur Produksi dan Supply Chain; Chairani Harahap, Direktur Komersial; dan Jasmine Kamiasti Karsono, Direktur Portofolio, Produk, dan Layanan.
Pilihan Editor: Stafsus Erick Thohir Buka-bukaan soal Rekayasa Keuangan Anak Usaha Kimia Farma: Seolah-olah Penjualan Bagus..