Jakarta, CNN Indonesia --
Sebanyak tujuh tahanan dan narapidana kasus narkoba melarikan diri dari Rutan Salemba Kelas 1 Jakarta Pusat, Selasa (12/11) awal hari.
Kepala Rutan Kelas I Jakarta Pusat Agung Nurbani menjelaskan ketujuh tahanan dan narapidana itu diduga melarikan diri dengan langkah menjebol teralis besi bilik mandi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelahnya para narapidana melompat ke area luar bilik mandi dan langsung masuk menuju gorong-gorong alias saluran air.
"Lalu masuk ke gorong-gorong dan kembali menjebol teralis gorong-gorong menuju arah timur Rutan," kata Agung.
Salah satu tahanan nan kabur adalah gembong narkoba Murtala Ilyas. Murtala cs jaringan Malaysia-Medan-Aceh-Jakarta ditangkap pada Maret 2024.
CNNIndonesia.com merangkum sejumlah perihal dari peristiwa ini:
1. Kamar terkunci dari dalam
Dilansir Antara, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta Tonny Nainggolan mengatakan tujuh orang itu diketahui kabur dari tahanan sekitar pukul 07.50 WIB.
Saat itu Rutan Salemba tengah melakukan serah terima jaga antara regu jaga malam dengan nan bakal bekerja di pagi hari.
Setelah apel berlangsung, petugas melakukan pengecekan dan kalkulasi dari bilik ke kamar. Lalu, terdapat bilik nan ditemukan dalam keadaan pintu terkunci dari dalam.
Setelah petugas mendobrak pintu, terali bilik dekat bilik mandi sudah dalam kondisi terpotong (terbuka).
Petugas tidak menemukan perangkat nan diduga dipakai untuk memotong terali tersebut, selain adanya sandal, pakaian, dan topi.
Lalu, tujuh orang itu juga melarikan diri lewat gorong-gorong menggunakan perangkat bantu lain.
2. CCTV mati
Ketua Komisi XIII DPR Willy Aditya mengatakan sejumlah kamera CCTV tidak berfaedah di beberapa titik di Rutan Salemba. Salah satunya, di titik nan jadi letak tujuh narapidana kabur.
"Kita juga mendapat laporan beberapa CCTV itu tidak aktif, apalagi nan di belakang tempat cabutnya (kabur) itu," kata Willy usai melakukan inspeksi dadakan, Kamis (14/11).
Willy menjelaskan letak para tahanan kabur itu merupakan titik buta. Namun, saat ini pihak rutan sudah melakukan perbaikan.
"Jadi loncat itu terus di sana blank spot. Tadi kita juga sempat masuk ke dalam rupanya sudah diperbaiki itu setelah di BAP oleh polisi dengan BNN juga," katanya.
3. Kepala Rutan dinonaktifkan
Willy mengatakan Kepala Rutan Kelas 1 Salemba Agung Nurbani sekarang dinonaktfikan imbas kasus tujuh tahanan kabur dari Rutan.
Ia menjelaskan Agung dinonaktifkan untuk dimintai keterangan mengenai kasus tujuh tahanan nan kabur dengan menjebol tralis besi bilik mandi.
"Karena Karutan-nya sedang di off kan, diperiksa oleh pihak lapas sendiri untuk kemudian didalami beberapa hal," kata Willy.
4. Investigasi
Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra menyatakan bakal melakukan investigasi mengenai tujuh tahanan itu.
"Saya sebagai Menteri Koordinator bakal segera berkoordinasi dengan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan untuk mengambil satu langkah-langkah nan tegas, melakukan investigasi terhadap kasus ini. Apakah ada kelalaian alias keadaan kesengajaan," ujar Yusril.
Apabila terbukti ada kelalaian, Yusril memastikan bakal ada hukuman alias teguran untuk pegawai Rutan dimaksud.
"Sehingga terhadap pegawai kita itu jika memang itu kelalaian, itu kudu diberikan peringatan. Kalau kesengajaan itu kudu diberikan satu tindakan sesuai dengan peraturan-peraturan di bagian kepegawaian," ucap dia.
(yoa/agt)