Jakarta, CNN Indonesia --
Kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan terjadi di Tol Cipularang KM 92, Purwakarta, Jawa Barat, Senin (11/11).
Insiden nahas ini menimbulkan puluhan korban luka. Arus lampau lintas juga sempat ditutup dan dialihkan.
Sampai saat ini, kepolisian tetap melakukan penyelidikan untuk mengusut penyebab kejadian kecelakaan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CNNIndonesia.com merangkum sejumlah kebenaran terbaru terkait kejadian kecelakaan tersebut sebagai berikut:
Rem truk diduga blong
Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Jules Abraham Abast menyebut kecelakaan beruntun itu disebabkan truk mengalami rem blong.
Disampaikan Jules, saat kejadian terjadi truk diduga membawa muatan cukup berat. Kemudian, saat rem blong, truk langsung menabrak kendaraan nan ada di depannya.
"Diduga diakibatkan lantaran truk rem blong," kata Jules.
Namun, kata Jules, mengenai penyebab pasti kecelakaan beruntun itu tetap dilakukan pendalaman lebih lanjut.
Libatkan 21 kendaraan
Dari hasil pendataan sementara, polisi mencatat total ada 21 kendaraan nan terlibat dalam kejadian tersebut.
Hingga Senin malam, polisi dan pihak mengenai tetap melakukan proses pemindahan terhadap puluhan kendaraan nan terlibat kecelakaan.
"Sementara terdata 21 kendaraan tetap dalam tahap evakuasi," ujar Kainduk PJR Cipularang, Kompol Joko Prihantono kepada wartawan,
28 korban luka, 1 meninggal dunia
Berdasarkan info hingga Senin malam, tercatat ada 29 orang nan menjadi korban dalam kecelakaan beruntun itu.
Dari 29 korban itu, satu di antaranya meninggal dunia. Kemudian, 4 korban luka berat dan 24 lainnya luka ringan.
"Korban 29, 1 meninggal dunia, empat luka berat, 24 luka ringan," kata Kapolres Purwakarta AKBP Lilik Ardhiansyah kepada wartawan, Senin (11/11).
"Semua di RS Abdul Rojak Purwakarta," imbuhnya.
Sopir truk ditangkap
Buntut kejadian tersebut, polisi telah mengamankan pengemudi truk berinisial R nan diduga menjadi penyebab kecelakaan beruntun.
Namun, Jules menyebut pengemudi truk nan terluka tersebut tetap dirawat di rumah sakit.
"Sopir saat ini sudah diamankan, lantaran mengalami luka dirawat di RS dan dalam pengawasan Polres Purwakarta," ujarnya.
Perseneling truk di posisi gigi 4
Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan mengungkapkan perseneling truk berada di posisi gigi 4. Padahal, jalanan di letak kecelakaan merupakan turunan.
"Di situ turunan kurang lebih 5 kilo sampai TKP, kemudian didapatkan kebenaran untuk posisi persneling ada di gigi 4, artinya ini gigi tinggi, sementara di situ turunan," kata Aan.
Disampaikan Aan, saat ini penyelidikan untuk mengungkap penyebab kejadian nahas itu tetap terus dilakukan.
Aan menyebut pihaknya juga bakal mendalami apakah ada jejak pengereman dari truk di letak kecelakaan tersebut.
"Jadi penyebabnya kita tetap selidiki, bisa aspek manusia, bisa aspek kendaraan itu sendiri, bisa aspek jalan maupun cuaca ini semua bakal kita selidiki," ucap dia.
Tim TAA diterjunkan
Polisi turut menerjunkan tim Traffic Accident Analysist (TAA) untuk mengusut penyebab kecelakaan beruntun.
"Kalau penyebab kecelakaan tentu kan kita tetap kudu melakukan penyelidikan ya. Olah TKP tentu kudu kita lakukan dengan menggunakan TAA," ucap Jules.
Jules menuturkan pihaknya juga bakal mengumpulkan rekaman CCTV dan rekaman dashcam dari mobil-mobil di letak kejadian untuk dijadikan perangkat bukti saat proses penyelidikan.
Dari hasil penyelidikan sementara, kata Jules, saat kejadian nahas itu terjadi jalan dalam kondisi licin akibat hujan. Selain itu, lanjut dia, juga ada info bahwa ada perbaikan jalan di sekitar letak kejadian.
"Kalau jalan menurun nan sampai ke bawah bisa jadi. Tapi kan penyebab kecelakaan ini apakah juga hanya lantaran jalan menurun alias tidak, kita juga tidak bisa mengidentifikasi sampai ke situ. Jadi itu tadi saya bilang, aspek jalan, apakah jalan licin, jalan menurun, itu kudu kita lakukan olah TKP," tuturnya.
(dis/wis)
[Gambas:Video CNN]