Fakta-fakta Terkini Kasus Mutilasi di Ciamis

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang wanita berjulukan Yanti, menjadi korban pembunuhan dan jenazahnya dimutilasi nan diduga dilakukan oleh suaminya sendiri, Tarsum. Kasus tersebut terjadi di Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Jules Abraham Abast menyebut tindakan pembunuhan terjadi pada Jumat (3/5) pagi sekitar pukul 07.30 WIB.

Jules mengatakan pelaku juga langsung sukses ditangkap oleh polisi dan penduduk setempat tidak lama setelah kejadian pembunuhan dan mutilasi tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut CNNIndonesia.com rangkum sejumlah kebenaran sementara pada kasus ini.

Penyebab kematian

Tarsum disebut sempat menganiaya sang istri dengan menggunakan barang tumpul sebelum memutilasinya.

Kapolres Ciamis AKBP Akmal mengungkap penyebab kematian korban adalah lantaran trauma barang tumpul. Setelahnya, korban juga dimutilasi.

"Penyebab kematian korban lantaran trauma barang tumpul di belakang dan depan kepala. Setelah itu dimutilasi," ujar Akmal dikutip dari detikcom, Sabtu (4/5).

Pelaku coba jual jasad korban

Ketua RT setempat di Dusun Sindangjaya, Desa Cisontrol, Rancah, Yoyo Tarya menjelaskan tindakan pembunuhan itu diketahui oleh penduduk ketika pelaku membawa baskom nan diduga berisi potongan jasad korban.

Ketika itu, jelas Yoyo, Tarsum juga sempat menjajakan daging korban kepada penduduk nan berada di sekitar letak kejadian.

"Awalnya saya tidak tahu ada pembunuhan. Pelaku itu bawa baskom isi daging sembari berbicara peser [beli] daging si Yanti, peser daging si Yanti [Beli daging Yanti]. Jadi dagingnya dibawa keliling," kata Yoyo.

Setelah mengetahui tindakan pembunuhan itu, Yoyo pun melaporkannya kepada Polsek Rancah.

Pelaku sempat diberi obat penenang

Akmal mengatakan dari keterangan family korban, masyarakat hingga Puskesmas, Tarsum disebut mengalami perubahan perilaku dalam beberapa waktu terakhir.

"Pelaku diduga depresi. Ada dugaan seperti itu, tapi tetap perlu dikonfirmasi oleh master jiwa," kata Akmal.

Akmal mengatakan pihak family juga sempat meminta support dari Puskesmas Rancah untuk mengecek kondisi Tarsum beberapa hari nan lalu.

"Di sana sempat dilakukan wawancara, pelaku menyampaikan baik-baik saja," sebut Akmal.

Tarsum juga diberikan obat penenang saat diperiksa di Puskesmas. Pihak Puskesmas pun meminta family untuk terus menyampaikan perkembangan pelaku.

Sudah ditangkap

Polres Ciamis mengaku bakal memeriksa lebih lanjut kondisi psikologis pelaku nan membunuh istrinya sendiri ini.

"Sementara tetap menunggu pemeriksaan psikologis pelaku," tutur Akmal saat dihubungi melalui telepon seluler di Ciamis, Sabtu (4/5), dikutip dari Antara.

Lebih lanjut, pelaku ditahan seorang diri dengan penjagaan ketat.

"Ditempatkan tempat sendiri dijaga ketat," ujar Kasatreskrim Polres Ciamis Ajun Komisaris Joko Prihatin, saat dihubungi, Sabtu (4/5).

Adapun Joko tidak menjelaskan argumen tersangka ditahan seorang diri dan tidak disatukan dengan tahanan lainnya.

Motif belum diketahui

Akmal mengatakan berasas keterangan para saksi, kejadian pembunuhan ini bermulai saat terjadi cekcok antara pelaku dan istri. Keduanya disebut sempat keluar rumah dan cekcok terjadi sekitar 30 meter dari rumah.

"Berdasarkan info nan kami dapatkan dari saksi, keduanya sama-sama keluar dari rumah. 30 meter dari rumah ada percekcokan. Saat itu lah pertama kali korban dipukul. Dimutilasi di situ juga," ucap Akmal.

Pihak kepolisian mengaku belum diketahui motif Tarsum melakukan aksinya. Adapun menurut penuturan saksi, rumah tangga Tarsum selama ini tidak ada masalah berarti.

"Berdasarkan keterangan nan kami dapatkan, hubungan mereka (Tarsum dan istri) harmonis," jelas Akmal.

Polisi belum dapat menarik konklusi mengenai motif Tarsum melakukan tindakan kejinya. Mereka tetap mengumpulkan keterangan para saksi.

Di sisi lain, Tarsum belum bisa dimintai keterangan secara utuh. Kendati demikian, Ia telah mengakui perbuatannya.

(pop/mik)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional