FPI Tolak Marzuki Mustamar Ceramah Maulid Nabi di Masjid Surabaya

Sedang Trending 16 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Surabaya, CNN Indonesia --

Sekelompok orang nan mengatasnamakan Front Persaudaraan Islam (FPI) menolak kehadiran eks Ketua PWNU Jawa Timur Marzuki Mustamar sebagai penceramah aktivitas Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Al Huda, Tenggumung, Surabaya, Sabtu (28/9) malam nanti.

Penolakan itu diketahui melalui surat pernyataan sikap nan dilayangkan oleh DPW FPI Kota Surabaya Nomor 02/PS/DPW/ FPI-SURABAYA/ROBI'UL AWWAL 1446 H, nan ditandatangani Ketua Tanfidz Abdul Wahid Murtadho dan Sekretaris FPI Ahmad Yasin.

"Mendukung Ta'mir Masjid Al Huda Tenggumung Surabaya dalam mengadakan aktivitas peringatan maulid Nabi Muhammad SAW. Menolak kehadiran KH Marzuki Mustamar sebagai penceramah dalam aktivitas peringatan maulid tersebut demi menjaga keamanan kota Surabaya," bunyi surat FPI tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat dikonfirmasi, Sekretaris FPI Ahmad Yasin mengatakan, sebelum surat itu mereka buat, pihaknya sudah melakukan mediasi dengan takmir masjid serta organisasi lain, Rabu (25/9). Tapi mereka tak menemui titik sepakat.

Yasin mengatakan, argumen pihaknya menolakMarzukikarena mantan Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim itu kerap menyentil rumor nan meragukan nasab habaib, dalam ceramahnya akhir-akhir ini.

"Karena memang Kiai Marzuki itu, terpapar, istilahnya sering nyenggol-nyenggol masalah nasab habaib," kata Yasin saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com.

Sementara masyarakat di sekitar masjid, kata Yasin, adalah orang-orang nan ekstrem dengan para habaib. Ia khawatir, jika Marzuki tetap berceramah di aktivitas itu, ketertiban lingkungan sekitar bakal terganggu.

"Jadi berangkat dari kekhawatiran itu, kelak jika umpanya Kiai Marzuki datang dan ngomong masalah nasab, jadi bisa jadi di sana itu ketertiban terganggu," ucapnya.

Pihak FPI lampau membikin surat pernyataan sikap nan berisi penolakan kehadiran Marzuki Mustama, Kamis (26/9). Surat itu ditujukan kepada takmir Masjid Al Huda dan kepolisian setempat. Mereka meminta agar penceramah diganti.

Mereka pun kembali melakukan pertemuan Jumat (27/9). Tapi lagi-lagi kesepakatan tak tercapai. Takmir dan panitia tetap mengundang Marzuki. Sementara FPI menolak.

Meski tuntutannya tak diakomodir, Yasin mengatakan FPI tidak bakal membubarkan aktivitas Maulid Nabi itu. Mereka juga tak mengerahkan massa alias anggotanya untuk menyetop penyelenggaraan pengajian.

"Kami tidak bakal membubarkan. Ini sikap organisasi kami hanya menolak saja, kami tidak bakal mengerahkan massa dan personil kita untuk membubarkan aktivitas itu, ndak seperti itu," ucapnya.

FPI kata dia tetap menghormati aktivitas Maulid Nabi itu. Hanya saja mereka berpesan agar jangan sampai ada muatan pidato nan menyentil rumor rasisme alias meragukan nasab para habaib.

"Kemarin sudah disepakati, bukan saya nan menyetop, apalagi panitianya sendiri nan bakal memberhentikan pengajian sendiri pengajian tersebut, dengan mematikan salon, andaikan Kiai Marzuki itu pidato masalah rasis dan hal-hal nan membahas masalah nasab dan menyinggung-nyinggung habaib, itu komitmennya panitia sendiri," pungkasnya.

Sementara itu, sejumlah personil Ansor dan Banser Nahdlatul Ulama (NU) sudah berada di Masjid Al Huda. Mereka mengaku bakal menjaga Marzuki Mustamar saat mengisi pidato di aktivitas Maulid Nabi malam nanti.

"Kami sudah kumpul di Masjid Al Huda sejak pagi. Acara malam nanti," kata salah satu Anggota Banser, Jazuli. 

(frd/DAL)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional