Ganjar Wakili PDIP Minta Maaf Usung Jokowi: Di Ujung Ada yang Berbeda

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Senin, 26 Agu 2024 15:34 WIB

Ganjar Pranowo menyatakan PDIP dan Presiden Jokowi sudah berada di persimpangan jalan setelah nyaris sepuluh tahun bersama. Ganjar Pranowo menyatakan PDIP dan Presiden Jokowi sudah berada di persimpangan jalan setelah nyaris sepuluh tahun bersama. CNN Indonesia/Adhi Wicaksono

Yogyakarta, CNN Indonesia --

Ketua DPP PDIP, Ganjar Pranowo mewakili partainya meminta maaf kepada publik atas beragam manuver Presiden Joko Widodo (Jokowi), khususnya di masa akhir sang kepala negara menjalankan pemerintahan.

Ganjar menyebut PDIP dan Jokowi sudah berada di persimpangan jalan setelah nyaris sepuluh tahun bersama.

"PDI Perjuangan pengusung pendukung pada pemerintah Pak Jokowi dua periode jika kemudian publik ada nan merasa seperti hari ini, marah tidak puas dan sebagainya saya sebagai kader juga menyampaikan ya kita minta maaf, hanya di ujung ada nan berbeda begitu. Jadi kita tanggung jawab gitu," kata Ganjar ditemui di UGM, Sleman, DIY, Senin (26/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam sebuah aktivitas obrolan di Fisipol UGM, Ganjar sempat menyinggung mengenai langkah putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka masuk ke pemerintahan.

Banyak pihak menilai langkah mulus Gibran hingga menjadi calon wakil presiden 2024 terpilih tak lepas dari cawe-cawe Jokowi melakukan praktik politik dinasti.

Ganjar sendiri sebenarnya sudah menyatakan tak sepakat sejak Gibran dicalonkan sebagai wali Kota Solo pada Pilkada 2020 lalu.

Ganjar menyebut dirinya sebagai salah satu orang 'yang diajak bicara' oleh beberapa tokoh termasuk dari kalangan Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama), menyangkut wacana pencalonan Gibran kala itu.

Mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut saat itu menyatakan tidak setuju demi nama baik dan kehormatan Jokowi, serta etika kepala negara. Beberapa pihak juga tidak setuju, lainnya mendorong usulan.

"Itu kan saya dimintai pendapat gimana sebaiknya tidak lantaran nama baik Pak Jokowi saat itu mesti kita jaga, sehingga betul-betul itu kelak proses bisa mengalir," kata Ganjar.

Ganjar mengklaim, dia saat itu menyampaikan lebih sepakat ketika kader muda PDIP nan didorong maju Pilkada Solo.

"Kita mendorong agar nan muda-muda ini dipersiapkan dulu, sehingga prosesnya satu per satu bisa diikuti, dan itu bakal lebih mematangkan. Itu pengalaman masa itu," pungkasnya.

(kum/gil)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional