Golkar: Kementerian Harus Disesuaikan dengan Program Presiden Terpilih

Sedang Trending 5 bulan yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily berpendapat kementerian di pemerintahan kudu disesuaikan dengan visi, misi, dan program presiden dan wakil presiden terpilih.

Ia menyebut penambahan kementerian bukanlah sesuatu perihal nan mustahil jika memang dibutuhkan.

"Jadi lantaran itu saya kira bukan sesuatu nan tidak mungkin jika proses kebutuhan portofolio kementerian itu ya kudu disesuaikan dengan visi, misi, dan program nan ditawarkan oleh capres tersebut," kata Ace di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa (14/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ace mengatakan masyarakat dalam menentukan pilihannya di Pilpres 2024 kemarin pasti mempunyai preferensi.

"Nah, preferensinya itu ya saya kira seusai dengan apa nan menjadi visi-misi presiden tersebut," ujar dia.

Ia pun menyinggung salah satu program unggulan Prabowo-Gibran ialah makan siang gratis.

Ace menyerahkan sepenuhnya persoalan itu ke Prabowo selaku presiden terpilih.

Selain itu, dia menyatakan kementerian juga kudu menjawab tantangan nan dihadapi bangsa Indonesia.

Menurutnya, tantangan nan dihadapi pemerintahan dari periode ke periode juga berbeda-beda.

Oleh karenanya, Ace beranggapan UU Kementerian Negara kudu berkarakter elastis agar bisa mengakomodasi visi, misi, dan program presiden terpilih.

Ia pun menegaskan UU tersebut kudu bisa mengakomodasi bukan sekadar aspek politis, melainkan aspek kebutuhan teknokratis.

"Misalnya soal krisis suasana nan sekarang ini dihadapi Indonesia dan juga seluruh dunia. Karena itu, konsen kita terhadap krisis iklim, perubahan suasana serta persoalan lingkungan tentu kudu menjadi satu perhatian khusus," ujarnya.

Belakangan beredar berita Prabowo hendak menambah bangku menteri menjadi 40.

Merespons itu, Presiden Jokowi menegaskan bukan dirinya nan memberi saran.

Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka mengatakan komposisi kabinet sekarang tetap dalam tahap pembicaraan.

"Itu kelak ya. Masih dibahas, tetap digodok dulu. Tunggu saja ya," katanya usai memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Operasional Kegiatan (Rakorpok) Pemerintah Kota (Pemkot) Solo di Bale Tawangarum, Balai Kota Solo, Selasa (7/5).

Saat ditanya lebih lanjut, putra Presiden Jokowi itu tak menampik kemungkinan bertambahnya bangku menteri di kabinet Prabowo-Gibran. Ia apalagi mengakui salah satu kementerian nan sedang digagas adalah kementerian unik untuk mengurus program makan siang gratis.

"Kemarin sempat dibahas itu (kementerian unik makan siang gratis)," katanya

(mnf/isn)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional