TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah memperbolehkan ormas keagamaan mempunyai izin mengelola tambang. Izin itu disambut oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama alias PBNU. Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf mengatakan, perusahaan itu nantinya bakal dipimpin oleh Bendahara Umum Gudfan Arif.
PBNU telah dua tahun menyiapkan konsep soal konsesi tambang yang bakal dikelola. Sebuah perusahaan juga telah disiapkan untuk mengelola tambang tersebut.
1. Gudfan Arif bakal Memimpin Perusahaan
Gudfan selama ini aktif sebagai kader maupun pengurus Nahdlatul Ulama. Ia juga dikenal sebagai pengusaha di beberapa perusahaan. Adapun Yahya Cholil mengatakan Gudfan dipercaya bisa memberikan ruang nan memadai dalam corak jaringan upaya usaha di pertambangan.
Sampai saat ini belum mengetahui letak tambang nan bakal dikelola. "Nanti bakal kami tawar, ya kan ini soal tawar menawar juga," kata Yahya, di Kantor PBNU, Jakarta pada 6 Juni 2024.
2. Tambang Bekas Lahan Grup Bakrie
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan, pemerintah segera memberikan izin upaya pertambangan (IUP) dalam pengelolaan tambang jejak PT Kaltim Prima Coal (KPC) kepada PBNU.
“Insyaallah (minggu depan). Doain ya. Pemberian kepada PBNU adalah eks KPC, tanya mereka jika sudah kami kasih,” katanya di Kementerian Investasi, Jumat, 7 Juni 2024.
Bekas lahan PT KPC seluas lebih dari 20 ribu hektare itu ditengarai diproyeksikan diserahkan kepada PBNU. Alasan NU mengincar lahan eks PT KPC adalah kandungan batu bara di sana lebih dari 150 juta ton.
3. Bendahara PBNU
Iklan
Dikutip dari situs web NU, Gudfan beberapa kali menempati posisi sebagai bendahara. Pada periode 2012-2017, dia menjabat Bendahara Pimpinan Pusat (PP) Pagar Nusa. Gudfan juga pernah menjabat sebagai Bendahara Rabithah Ma'ahid Islamiyah PWNU Jawa Timur pada periode 2013-2018.
Pada 31 Januari 2022, Gudfan dikukuhkan sebagai bendaharawan PBNU. Pada Agustus 2022, dia menjadi Pelaksana tugas Bendahara Umum PBNU menggantikan Mardani H. Maming nan menjadi tersangka kasus korupsi.
4. Perusahaan
Gudfan selama ini dikenal aktif sebagai kader maupun pengurus NU. Ia juga dikenal sebagai pengusaha di beberapa perusahaan. Diketahui mempunyai beberapa upaya di bagian pertambangan batu bara, minyak dan gas, petrokimia, serta di bagian info dan teknologi.
Tak hanya di Jakarta, beberapa perusahaan nan dipimpinnya itu juga mempunyai instansi bagian di beberapa wilayah Indonesia, ialah Surabaya, Bali, Semarang, dan Cilegon. "Kalau tambang batu bara di Kalimantan Tengah. Ada empat sebenarnya, nan tiga lagi proses pembebasan lahan dan pengurusan izin," kata Gudfan, Kamis 11 Agustus 2022, dikutip dari situs web NU.
5. Pendidikan Gudfan
Gudfan menempuh pendidikannya di Lamongan, Jawa Timur. Ia melanjutkan pendidikan tingkat Aliyah di Pesantren Manbaul Ma'arif Denanyar, Jombang, Jawa Timur. Di perguruan tinggi, Gudfan menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Darul Ulum Jombang. Setelah selesai kuliah, dia berfokus upaya sejak 2003 hingga sekarang.
AISYAH AMIRA WAKANG | ANDRY TRIYANTO TJITRA | BAGUS PRIBADI
Pilihan Editor: Mereka Trending Sepekan Ini: Keponakan Jokowi, Gudfan Arif, dan Anita Jacoba Gah