Gunung Semeru Erupsi Dua Kali, Warga Diimbau Menjauh Radius 13 Km

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Selasa, 18 Jun 2024 10:43 WIB

Gunung Semeru erupsi dua kali pada Selasa (18/6) awal hari. Warga diminta menjauh radius 13 kilometer. Ilustrasi Gunung Semeru. Gunung Semeru erupsi dua kali pada Selasa (18/6) awal hari. Warga diminta menjauh radius 13 kilometer. (Thomas J. Casadevall/Wikipedia)

Jakarta, CNN Indonesia --

Gunung Semeru erupsi dua kali pada Selasa (18/6) awal hari. Gunung Semeru berada di level III alias siaga sehingga seluruh warga, termasuk orang-orang sekitar, diminta menjauh radius 13 kilometer.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Sigit Rian Alfian mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di luar jarak tersebut (13 kilometer), masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan," kata Sigit seperti diberitakan detikJatim, Selasa (18/6).

"Karena itu berpotensi terlanda ekspansi awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak," Sigit menegaskan.

Berdasarkan Informasi Letusan Gunung Api nan dirilis di situs web resmi Magma ESDM, erupsi Semeru ini terjadi pukul 04.42 WIB dan 05.39 WIB.

[Gambas:Video CNN]

Sementara itu, Sigit mengungkapkan tinggi kolom tak teramati ketika erupsi pertama. Erupsi hanya terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan lama 124 detik.

Serupa, tinggi kolom erupsi kedua juga dilaporkan tak teramat. Namun, erupsi kedua terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 mm dan lama 112 detik.

Sigit melaporkan visual Gunung Semeru pada Selasa pagi tertutup kabut. Sementara asap kawah tidak teramati. Untuk cuaca condong berawan hingga mendung dan angin lemah ke arah barat.

Oleh karena itu, dia juga mengimbau penduduk tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah alias puncak Gunung Api Semeru lantaran rawan terhadap ancaman lontaran batu (pijar).

"Mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai alias lembah nan berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai mini nan merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," tambahnya.

(chri)

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional