Gus Yahya Ungkap Ada Kiai Usul Muktamar Luar Biasa PKB

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Surabaya, CNN Indonesia --

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya menyebut sejumlah ustad mengusulkan agar pihaknya melakukan Muktamar luar biasa PKB.

Ia menyatakan usulan itu dilontarkan saat ratusan kiai, baik struktural maupun pengasuh pesantren berkumpul di Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Senin (12/8) sore.

"(Muktamar luar biasa) Terkait apa? Terkait PKB? Gak ada. Ya ada bunyi dikit-dikit lah," kata Gus Yahya, di Pesantren Miftachussunnah, Kedung Tarukan, Pacar Keling, Tambaksari, Surabaya, Selasa (13/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usulan itu muncul lantaran para ustad mau PBNU melakukan upaya perbaikan dan pembenahan PKB nan saat ini dipimpin oleh Ketua Umum Muhaiman Iskandar namalain Cak Imin.

Salah satu pemicunya adalah PKB nan dianggap sudah melenceng dari kreasi awal berdirinya partai. Salah satunya soal dihapusnya kegunaan Dewan Syuro sebagai bagian pengambil keputusan partai.

Namun, kata Gus Yahya, PBNU tak punya kewenangan untuk menggelar muktamar luar biasa PKB tersebut.

"Tapi sekali lagi PBNU tidak dalam posisi (melakukan muktamar luar biasa PKB). PBNU paling mengatakan PKB sudah melenceng, misalnya begitu. Terserah kelak gimana tanggapan internal PKB," ucapnya.

Menurutnya, PBNU akan menyampaikan dan melakukan langkah-langkah sebagaimana aspirasi para ustad tentang pembenahan PKB. Jika partai nan dipimpin Cak Imin itu menolak, maka bakal ada konsekuensinya.

"Kami mengartikulasikan kepentingan-kepentingan dari para kiai-kiai dan penduduk NU nan menjadi konstituen PKB, kepada PKB. Kalau mereka menolak, ya tanggung sendiri akibat politiknya," ucapnya.

Gus Yahya mengklaim dia sudah mengantongi mandat penuh dari Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar untuk segera memperbaiki PKB. Kewenangan itu dinamai 'Mandat Tebuireng'.

Ia menyebut 'Mandat Tebuireng' itu kemudian diserahkan Rais Aam PBNU berbareng para ustad sepuh lainnya langsung kepadanya di Pesantren Miftachussunnah, Kedung Tarukan, Pacar Keling, Tambaksari, Surabaya, pada Selasa (13/8).

"Kemarin ustad berkumpul (di Tebuireng) mendalami masalah-masalah mengenai hubungan PBNU dan PKB," kata Gus Yahya ketika ditemui wartawan di Kediaman Rais Aam pesantren Miftachussunnah Surabaya.

'Mandat Tebuireng' ini kata Gus Yahya merupakan perintah para ustad kepadanya untuk segera melakukan pembenahan PKB, agar kembali ke jalur awal saat didirikan.

Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB Jazilul Fawaid lantas merespons Gus Yahya nan mengaku mendapat 'Mandat Tebuireng' alias mandat penuh dari Rais Aam PBNU Miftachul Ahyar untuk segera memperbaiki PKB.

Jazilul menjelaskan PBNU tidak bisa ikut mencampuri urusan internal PKB. Pasalnya, PKB dilindungi UU Parpol, sementara PBNU merujuk pada UU Ormas.

"Tidak punya hak, justru keputusan itu melanggar AD/ART NU dan melenceng dari kitah NU," kata Jazilul di instansi PKB, Jakarta, Selasa (13/8).

Dia pun mempertanyakan apa nan perlu dibenahi dari PKB. Sebab, menurutnya, justru PBNU nan kudu dibenahi.

"Apanya nan mau dibenahi? Justru hari ini PKB mempunyai prestasi nan luar biasa. nan kudu dibenahi menurut saya justru PBNU-nya hari ini," ujarnya.

Menurut Jazilul, mandat itu fatal lantaran menyalahi dua UU sekaligus. Selain itu, Jazilul juga mengatakan mandat tersebut melanggar etika.

"Jadi keputusan nan diambil, itu melanggar etika, sekaligus aturan. Etika dalam corak bernegara, patokan dalam bernegara sekaligus etika di dalam NUdan PKB," tuturnya.

(frd/pta)

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional