Hanya Dua Bulan Jadi Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia akan Bangun Industri LPG dan Atasi Ketimpangan Harga

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan dia bakal bergegas menyelesaikan masalah impor dan ketimpangan nilai LPG dalam negeri dalam dua bulan menjabat di kementerian baru ini. Bahlil menyebut Kementerian ESDM bakal bekerja sama dengan SKK Migas dan Pertamina untuk mengatasi persoalan ini. 

"Segera kita menyiapkan lokasi-lokasi untuk membangun industri LPG, lantaran LPG kita impor terus. Ini nan bakal kami lakukan,” kata Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, pada Senin, 19 Agustus 2024. 

Bahlil menyebut Kementerian ESDM berbareng SKK Migas dan Pertamina bakal membahas ketimpangan nilai ini secara mendetail dalam waktu dekat. Bahlil mengatakan perbedaan nilai hingga US$ 50 hingga US$ 60 ini memberi kesempatan bagi peralatan impor nan berlebihan. 

“Jangan selisih harganya sampai 50, 60 dolar, itu berfaedah memberikan ruang impor nan masuk terlalu banyak itu," kata dia. 

Bahlil menyebut dalam dua bulan ini dia bakal konsentrasi pada masalah nilai LPG ini. Dia mengatakan persoalan ini kudu segera diselesaikan. 

"Harga LPG dalam negeri lebih murah banyak sekali dari pada impor, ini enggak betul ini, jadi ini tugas saya nan kudu saya selesaikan dalam waktu dua bulan," kata Bahlil.

Oleh lantaran itu, Bahlil mengatakan dia mendapat pengarahan dari Presiden Jokowi dan presiden terpilih Prabowo Subianto untuk membangun hilirisasi LPG. Langkah ini diklaim untuk mengurangi ketergantungan impor dan meningkatan kemandirian daya dalam negeri. 

Bahlil Lahadalia resmi menerima kedudukan sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dari Arifin Tasrif. Presiden Jokowi mengganti posisi Bahlil dari Menteri Investasi/BKPM ke ESDM menggantikan Arifin Tasrif pada Senin, 19 Agustus 2024. 

Selanjutnya: Dalam serah terima kedudukan di Kantor Kementerian ESDM....

• 1
• 2
• Selanjutnya