Heboh Efek Samping Vaksin Covid AstraZeneca, BPOM Buka Suara

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Senin, 06 Mei 2024 14:07 WIB

BPOM merespons pengakuan produsen mengenai vaksin AstraZeneca Covid-19 menyebabkan pengaruh samping nan langka. Ilustrasi gempar vaksin Covid-19 AstraZeneca beri pengaruh samping. (REUTERS/DADO RUVIC)

Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyebut vaksin virus corona (Covid-19) dengan merek AstraZeneca sudah tidak digunakan dalam program vaksinasi Covid-19 di Indonesia nan sampai saat ini terus berjalan.

Pernyataan BPOM itu merespons pengakuan produsen mengenai vaksin AstraZeneca nan menyebabkan pengaruh samping nan langka. Vaksin AstraZeneca disebut bisa memicu pengaruh samping thrombosis thrombocytopenia syndrome (TTS) alias pembekuan darah.

"Saat ini, vaksin Covid-19 AstraZeneca tidak digunakan lagi dalam program vaksinasi alias imunisasi dan berasas hasil pengawasan dan penelusuran BPOM menunjukkan bahwa saat ini vaksin AstraZeneca sudah tidak beredar di Indonesia," tulis BPOM dalam keterangan tertulis, Senin (6/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BPOM juga melaporkan hingga April 2024, tidak terdapat laporan kejadian mengenai keamanan termasuk kejadian TTS di Indonesia nan berasosiasi dengan vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Hasil kajian WHO menurut mereka juga menunjukkan bahwa kejadian TTS nan berasosiasi dengan vaksin AstraZeneca dikategorikan sebagai sangat jarang alias kurang dari 1 kasus dalam 10 ribu kejadian.

"Kejadian TTS nan sangat jarang tersebut terjadi pada periode 4 sampai dengan 42 hari setelah pemberian dosis vaksin AstraZeneca. Apabila terjadi di luar periode tersebut, maka kejadian TTS tidak mengenai dengan penggunaan vaksin AstraZeneca," jelas BPOM.

BPOM selanjutnya juga memastikan pemantauan terhadap keamanan vaksin AstraZeneca tetap terus dilaksanakan dalam corak surveilans rutin selama penggunaan vaksin ini dalam program imunisasi. Kementerian Kesehatan dan Komnas PP KIPI menurut BPOM juga bakal ikut memantau keamanan vaksin nan digunakan di Indonesia dan menindaklanjuti setiap rumor kejadian pasca imunisasi.

"BPOM mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan pengaruh samping nan timbul setelah penggunaan vaksin dalam program imunisasi kepada tenaga kesehatan sebagai bagian dari pemantauan farmakovigilans," ujar mereka.

Adapun AstraZeneca merupakan salah satu merk vaksin Covid-19 nan dipakai di Indonesia. Di sejumlah media dikabarkan bahwa dalam sebuah arsip pengadilan AstraZeneca mengakui bahwa vaksin Covid buatannya menyebabkan pengaruh samping nan langka.

Perusahaan farmasi raksasa tersebut digugat atas klaim bahwa vaksinnya itu, nan dikembangkan di Universitas Oxford, menyebabkan kematian serta cedera serius pada beberapa kasus.

(khr/DAL)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional