HET MinyaKita Naik, Kemendag: Karena Permintaan CPO Dunia Turun

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Moga Simatupang menjelaskan argumen kenaikan nilai satuan tertinggi (HET) MinyaKita sebesar Rp 1.700. Harga minyak goreng rakyat nan semula Rp 14 ribu itu sekarang resmi naik menjadi Rp 15.700.

Moga mengatakan, kenaikan nilai MinyaKita dipengaruhi penurunan permintaan bumi terhadap minyak sawit mentah (CPO). Karena permintaan bumi turun, Moga menjelaskan kewenangan ekspor nan diterbitkan pemerintah bagi para pelaku upaya menjadi berkurang. "Tidak ada lagi pengajuan untuk kewenangan ekspor dari pelaku usaha,” kata Moga di Kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Senin, 19 Agustus 2024.

Untuk menstimulus para pelaku upaya agar dapat mengalihkan pasar CPO dan minyak gorengnya dari luar negeri ke dalam negeri, Moga mengatakan pemerintah memutuskan meningkatkan HET MinyaKita. “Itulah tujuan utama dilakukan kenaikan HET ini sehingga kebutuhan pasokan dapat terjangkau di masyarakat,” kata Moga.

Moga mengatakan, Badan Kebijakan Perdagangan (BKPerdag) telah melakukan asesmen sebelum memberlakukan kebijakan ini. Angka kenaikan sebesar Rp 1.700 didapat dari asesment itu. Dia menyatakan proses ini sesuai peraturan perundang-undangan.

Keputusan naiknya nilai MinyaKita resmi bertindak seiring keluarnya Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 18 Tahun 2024. Permendag Nomor 18 Tahun 2024 merupakan penyempurnaan dari izin minyak goreng sebelumnya, ialah Permendag Nomor 49 Tahun 2022.

Selain perubahan pengaturan corak DMO menjadi hanya MinyaKita, pemerintah menambahkan ukuran bungkusan 500 mililiter—melengkapi ukuran 1 liter, 2 liter, dan 5 liter nan sebelumnya telah beredar di masyarakat. Lewat patokan nan sama, pemerintah menghapus peredaran minyak goreng curah dan meminta masyarakat beranjak ke minyak goreng bungkusan MinyaKita.

Iklan

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, publikasi patokan nan mulai bertindak 14 Agustus 2024 ini bermaksud meningkatkan pasokan MinyaKita di masyarakat. Hal ini diperlukan untuk menjaga stabilitas nilai minyak goreng dan mengendalikan inflasi. Mengingat MinyaKita sekarang telah banyak diminati masyarakat, di luar minyak goreng dengan jenama premium.

“Target pasokan MinyaKita per bulan diharapkan dapat terdistribusi sebanyak 250 ribu ton kepada masyarakat,” kata Zulhas dalam keterangan tertulis nan dikutip Senin, 19 Agustus 2024.

Kendati mengalami kenaikan, Zulhas menyebut nilai MinyaKita tetap berada di bawah nilai minyak goreng bungkusan premium. Di sejumlah lokapasar alias marketplace, nilai minyak goreng premium dari beragam jenama terpantau berada di kisaran Rp 18 ribu.

Pilihan Editor: Terkini: Lion Air Group Sebar 50 Tiket Gratis Setiap Hari; Profil Suswono, Menteri Pertanian Era SBY nan Dampingi Ridwan Kamil

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis