IDEAS Kritik PSN Jalan Tol, Hilirisasi Tambang, hingga Destinasi Wisata di Era Kepemimpinan Jokowi

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Riset Institute for Demographic and Affluence Studies (IDEAS) menanggapi penyampaian Pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo perihal prestasi pembangunan infrastruktur selama 10 tahun kepemimpinannya.

"PSN nan telah dijalankan secara masif, seperti pembangunan jalan tol, hilirisasi tambang, dan pengembangan lokasi wisata super prioritas, semestinya dapat memberikan akibat signifikan terhadap pengurangan kemiskinan. Namun, kenyataannya, sebagian besar penurunan nomor kemiskinan lebih banyak disumbangkan oleh program-program bansos nan diluncurkan pemerintah," kata Pengamat IDEAS Sri Mulyani dalam keterangan tertulisnya pada Jumat, 16 Agustus 2024.

Berdasarkan kajian IDEAS terhadap PSN Infrastruktur Jalan Tol (Nganjuk dan Pasuruan), PSN Hilirisasi Tambang (Morowali dan Halmahera Tengah) dan PSN Parawisata Prioritas (Manggarai Barat dan Lombok Tengah) menunjukan, pembangunan prasarana dan hilirisasi tambang belum sukses menciptakan pertumbuhan ekonomi nan inklusif dan signifikan mengurangi kemiskinan.

“Di letak dibangunnya PSN, penurunan kemiskinan terjadi secara progresif justru terjadi di era sebelum PSN dibangun,” katanya.

Pembangunan jalan tol sering dilekatkan dengan kerasionalan antara permintaan perjalanan dan pertumbuhan ekonomi, kata dia, sehingga kerap jalan tol menurunkan biaya logistik, memperbaiki rantai pasok, meningkatkan perdagangan dan mendorong industrialisasi. 

“Namun sekarang semakin banyak bukti nan menunjukkan kontra argumen nan memutus keterkaitan prasarana transportasi dan pertumbuhan ekonomi nan inklusif,” ujarnya.

Sri juga menyoroti kebijakan hilirisasi tambang nan diklaim pemerintah bakal menciptakan kesejahteraan dan bakal membawa Indonesia menjadi negara maju. Selain penerimaan fiskal, kata dia, dari pajak ekstraktif dan pembuatan lapangan kerja, argumen untuk mengambil strategi hilirisasi tambang seringkali juga didasarkan pada nasionalisme ekonomi untuk pembuatan nilai tambah nan lebih tinggi di dalam negeri melalui industrialisasi berbasis komoditas tambang.

“Terjangan hilirisasi nikel menerpa Kabupaten Morowali terutama sejak beroperasinya Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) pada 2015. Hanya dalam 5 tahun, separuh dari produksi nikel Indonesia berasal dari area IMIP nan mengukuhkan diri sebagai area industri pengolahan nikel terbesar di Asia Tenggara,” kata Sri.

Selanjutnya: Merujuk temuan IDEAS, pasca pembangunan prasarana hilirisasi....

  • 1
  • 2
  • Selanjutnya
Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis