TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG melemah 2,91 persen dalam sepekan terakhir. Menyitir laman Bursa Efek Indonesia, pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, Jumat, 8 November 2024, saham berada pada level 7.287.
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Dimas Krisna Ramadhani mengatakan indeks saham sedang mengalami fase penurunan alias downtrend. Menurut Dimas penurunan pelemahan IHSG terjadi konsisten namun tak langsung alias perlahan. "Dari info foreign flow, IHSG berpotensi untuk terus melanjutkan penurunan hingga level 6.800 - 6.900,” ujarnya lewat pernyataan resmi, Ahad, 10 November 2024.
Pelemahan IHSG pada pekan lampau tergerus indeks dari dua sektor ialah IDX Technology dan IDX Property. Saham teknologi melemah 5,3 persen dalam sepekan, dan menjadi salah satu sektor nan mengalami koreksi terdalam. Sedangkan properti turun 3,9 persen.
Sektor ini menurut Dimas bakal mendapat sentimen positif, ketika suku kembang referensi menurun lantaran bakal memberikan pengganti sumber pendanaan nan lebih baik. Bank sentral Amerika Serikat alias The Federal Reserve (The Fed) telah memangkas suku kembang sebesar 25 pedoman poin Kamis pekan lalu. Peluang pengatan sektor bakal terjadi jika penurunan itu tertransmisi pada suku kembang Bank Indonesia.
Pekan ini, Dimas menganjurkan penanammodal mencermati sejumlah sentimen nan kemungkinan mempengaruhi pasar selama satu pekan ke depan, di antaranya inflasi tahunan AS dan info Indeks Harga Produsen inti (PPI) negara tersebut.
Analis Indo Premier itu merekomendasikan 3 saham dan 1 Reksa Dana Saham Power Fund Series untuk trading pada minggu ini hingga Jumat, 15 November 2024.
1. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
Secara esensial perusahaan sukses mencatatkan kenaikan untung bersih sebesar 224 persen secara tahunan didorong untung kurs. Selain itu, sektor konsumer menjadi salah satu sektor nan defensif, ketika market mengalami koreksi.
2. PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)
Emiten ini menjadi saham nan digunakan untuk menjaga pergerakan IHSG. Sentimen positif setelah pengumuman tidak terbuktinya dugaan transaksi semu di sahamnya menjadikan saham ini layak ditradingkan pekan ini.
3. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS)
Tren kenaikan saham ini disertai akumulasi nan dilakukan penanammodal asing sejak September. Sentimen nilai emas nan terus mencatatkan kenaikan menguntungkan BRMS sebagai salah satu produsen emas.
4. Reksa Dana Premier ETF Indonesia Consumer (XIIC).
Produk ini berisikan saham-saham konsumer nan melindungi saat market sedang koreksi. Reksa Dana Saham XIIC menjadi salah satu produk PFS nan mempunyai keahlian nan baik dalam 3 tahun terakhir.
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil Analisis PT Indo Premier Sekuritas (IPOT). Berita ini tidak bermaksud membujuk pembaca untuk membeli alias menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.