TEMPO.CO, Jakarta - PT Indofarma Global Medika merupakan anak perusahaan dari PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF) nan juga bergerak dibidang farmasi. PT Indofarma Global Medika disebut turut merugi akibat perusahaan utamanya ialah PT Indofarma (Persero) Tbk, telah menunggak pembayaran penghasilan karyawannya sejak Januari 2024.
Ketua Umum Serikat Pekerja Indofarma, Meida Wati, mengatakan saat ini PT Indofarma Global Medika sedang menjalani proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Namun, dia tidak mengetahui secara pasti gimana perkembangan proses dan kelanjutan dari anak perusahaan tersebut. "Sekarang lagi menghadapi PKPU, tapi saya tidak tahu hasil pastinya gitu ya lantaran belum ada pemberitahuan kepada kami," ujar Meida ketika dihubungi Tempo pada Rabu, 16 Oktober 2024.
Dia mengatakan, kondisi tenaga kerja nan bekerja di PT Indofarma Global Medika juga mengalami perihal nan sama. Meida berujar, para tenaga kerja turut mengalami tunggakan penghasilan selama dua bulan. "Namun ada info nan beredar itu (PKPU) diperpanjang, namun kondisinya sama, tenaga kerja di sana (PT Indofarma Global Medika) udah dua bulan tidak gajian, apalagi untuk mereka hanya diberikan duit kerohiman Rp 1 juta," ucap dia.
Lebih lanjut, Meida mengungkapkan, para tenaga kerja nan bekerja di PT Indofarma Global Medika terakhir mendapatkan penghasilan di bulan Juli 2024. Dia mengatakan, penghasilan nan didapatkan itu hanya berupa biaya santunan nan diberikan dari perusahaan.
"Uang kerohiman aja, duit apa itu saya enggak tahu itu duit penghasilan alias duit apa, tapi itu dikasihnya hanya Rp 1 juta, bulan Agustus dan September belum gajian, ini udah masuk Oktober dan apalagi kondisinya parah, itu udah banyak juga karyawannya keluar (resign)," tutur Meida.
Iklan
Meskipun demikian, dia tidak mengetahui secara pasti berapa banyak tenaga kerja dari PT Indofarma Global Medika nan telah mengundurkan diri. Meida mengatakan, jumlah tenaga kerja nan telah keluar dapat diperkirakan mencapai ratusan orang. "Karena memang cukup lumayan banyak (karyawan) apa lagi nan ada di IGM itu cukup banyak seperti itu, sudah ada ratusan juga sih kayaknya, saya lihat itu berkurang banyak kok tenaga kerja Indofarma grup ini," kata dia.
Banyaknya tenaga kerja nan telah mengusulkan pengunduran diri, Meida berujar jika perusahaan itu tidak memberikan kepastian soal agunan penghasilan nan bakal dibayarkan. Terlebih, kata dia, duit pensiun untuk para pekerja juga tidak ditunaikan.
"Cuma nan keluar tidak ada pernyataan komitmen dari perusahaan kapan dibayarkan duit pesangonnya, duit pisahnya belum ada. Bahkan nan sudah lebih dulu pensiun, sudah dua sampai tiga tahun nan lampau juga belum dibayarkan oleh perusahaan," ujar Meida.
Pilihan editor: PHK Berlanjut, Tunjangan Karyawan PT Indofarma Tak Kunjung Dibayar