TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Prabowo resmi melantik 48 menteri, 5 kepala lembaga alias pejabat setingkat menteri, dan 56 wakil menteri dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029. Dari puluhan menteri nan dilantik, terdapat tokoh-tokoh nan diketahui mempunyai kekayaan hingga triliunan rupiah. Lantas, siapa menteri di Kabinet Merah Putih nan paling kaya?
Menteri Paling Kaya di Kabinet Merah Putih
Berdasarkan pantauan Tempo pada laman elhkpn.go.id, terdapat 43 menteri nan sudah pernah menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara elektronik (e-LHKPN) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), lantaran sebelumnya menduduki posisi strategis sebagai pejabat negara.
Lima orang lainnya merupakan nama-nama baru di pemerintahan, seperti Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo, Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Arifatul Choiri Fauzi, serta Menteri Transmigrasi (Mentrans) Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara.
Dari 43 nama, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono diketahui menjadi menteri dalam Kabinet Merah Putih nan paling kaya. Jumlah kekayaan kekayaannya mencapai Rp 2.665.900.513.951 alias Rp 2,6 triliun per 26 Maret 2024, dengan rincian sebagai berikut:
- Tanah dan bangunan: Rp 91.027.827.055.
- Alat transportasi dan mesin: Rp 1.813.250.000.
- Harta bergerak lainnya: Rp 22.958.500.000.
- Surat berharga: Rp 2.227.009.518.100.
- Kas dan setara kas: Rp 156.109.589.895.
- Harta lainnya: Rp 166.981.828.901.
- Utang: -
Dalam LHKPN-nya, Wahyu mengaku mempunyai 48 bagian tanah dan/atau gedung nan tersebar di Jakarta Selatan, Bekasi (Jawa Barat), Cianjur (Jawa Barat), Sragen (Jawa Tengah), Boyolali (Jawa Tengah), Karanganyar (Jawa Tengah), Sleman (Yogyakarta), dan Buleleng (Bali). Aset-aset properti tersebut mempunyai luas, mulai dari 31,59 hingga 20.000 meter persegi.
Dia juga tercatat membeli tiga perangkat transportasi dari hasil upaya sendiri, meliputi mobil Audi RS5 Sedan (2015), motor Honda Beat (2018), dan mobil Mini Cooper S Countryman F60 Minibus (2023).
Sementara itu, kekayaan kekayaan Presiden Prabowo nan dilaporkan ke KPK sebesar Rp 2.042.682.732.691 alias Rp 2,04 triliun per 5 April 2024. Berikut rinciannya:
Iklan
- Tanah dan bangunan: Rp 275.320.450.000.
- Alat transportasi dan mesin: Rp 1.258.500.000.
- Harta bergerak lainnya: Rp 16.415.023.500.
- Surat berharga: Rp 1.701.879.000.000.
- Kas dan setara kas: Rp 47.809.759.191.
- Harta lainnya: -
- Utang: -
Prabowo mengakui atas kepemilikan 10 bagian tanah dan/atau gedung nan terletak di Jakarta Selatan dan Bogor, Jawa Barat. Luas propertinya bervariasi, mulai dari 70 hingga 48.970 meter persegi. Dia juga mempunyai delapan unit kendaraan bermotor, ialah mobil Toyota Alphard Minibus (2005), mobil Honda CR-V Jeep (2007), mobil Land Rover Jeep (1994), mobil Toyota Land Cruiser Jeep (1980), mobil Mitsubishi Pajero Jeep (2000), motor Suzuki (2002), mobil Toyota Lexus Jeep (2002), dan mobil Land Rover Jeep (1992).
Sumber Kekayaan Sakti Wahyu Trenggono
Melansir indonesia.go.id, Wahyu merupakan lulusan sarjana (S1) Teknik Industri (1986) dan magister (S2) pada 2006 di Institut Teknologi Bandung (ITB). Setelah tamat kuliah, dia bekerja sebagai System Analyst di Federal Motor (sekarang PT Astra Honda Motor) pada 1986-1988.
Kemudian, jabatannya meningkat menjadi Manajer Management Information System (MIS) Federal Motor pada 1988-1992, serta General Manager MIS and Business Development Federal Motor Astra Group pada 1992-1995. Pada 1995, dia ditunjuk sebagai Direktur Perencanaan dan Pengembangan Induk Koperasi Unit Desa (Inkud).
Pada periode 2000-2009, Wahyu menduduki bangku Direktur Utama PT Solusindo Kreasi Pratama-Indonesia Tower. Perusahaan tersebut diketahui membawahi PT Tower Bersama Infrastruktur nan menyediakan lebih dari 14.000 menara telekomunikasi. Berkat kedudukannya tersebut, Wahyu dijuluki sebagai Raja Menara.
Pada 2010-2016, Wahyu menjabat sebagai Komisaris Utama PT Teknologi Riset Global Investama. Selanjutnya pada 2018, dia berkedudukan sebagai Komisaris di PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), sebuah perusahaan tambang emas milik Grup Saratoga.
Pilihan editor: Pemutihan Utang Petani dan Nelayan: Pernah Jadi Janji Ganjar, Kini Dilaksanakan Prabowo