TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai salah satu instrumen investasi nan popular di masyarakat, reksa biaya sangat direkomendasikan bagi penanammodal pemula. Fund Growth Specialist PT Indo Premier Sekuritas, Muhammad Arie Fadhlillah mengatakan reksa biaya dapat menjadi pilihan bagi nan mau berinvestasi di pasar modal tanpa perlu mengelola investasi mereka secara langsung. Meski demikian terdapat beberapa mitos dan kesalahpahaman nan sering berkembang seputar reksa dana.
Dengan mengetahui mitos dan fakta, penanammodal dapat membikin keputusan nan lebih tepat, mengelola ekspektasi secara realistis dan menghindari kerugian nan tidak perlu. Pengetahuan diperlukan dalam membikin keputusan investasi. “Selain itu, penanammodal dapat mengoptimalkan portofolio dengan memilih reksa biaya nan sesuai dengan tujuan dan profil risiko, serta menghindari biaya nan tidak perlu,” ujarnya lewat pernyataan tertulis dikutip Ahad, 9 Juni 2024.
Fadhlil menyebut lima mitos dan kebenaran seputar reksa biaya nan wajib diketahui investor, di antaranya, tidak cocok untuk pemula lantaran dianggap terlalu rumit. Padahal faktanya reksa biaya justru sering direkomendasikan untuk pemula lantaran menawarkan diversifikasi dan dikelola oleh profesional.
Mitos kedua adalah tidak bisa ditarik kapan saja. Ada dugaan duit nan diinvestasikan dalam reksa biaya tidak bisa ditarik sebelum jangka waktu tertentu, faktanya sebagian besar reksa biaya berkarakter likuid. Artinya penanammodal dapat menjual kembali unit mereka kapan saja. Namun, penanammodal memang perlu memperhatikan ketentuan tertentu seperti biaya penjualan kembali alias periode penguncian untuk jenis reksa biaya tertentu.
Selanjutnya adalah dugaan bahwa investasi ini tidak aman. Faktanya, Fadlillah mengatakan reksa biaya adalah produk investasi nan diatur dan diawasi ketat oleh Otoritas Jasa Keuangan, sehingga mempunyai kerangka kerja nan dirancang untuk melindungi investor. “Selain itu, reksa biaya juga dikelola oleh Manajer Investasi nan ahli dengan pengetahuan dan pengalaman mumpuni dalam mengelola portofolio investasi,” ujarnya.
Anggapan keliru lain adalah reksa biaya hanya dapat diakses oleh orang-orang kaya alias mereka nan mempunyai modal besar. Faktanya reksa biaya tersedia untuk beragam jenis penanammodal dan terjangkau untuk semua orang. Ada beberapa perusahaan dengan manajer investasi semisal IPOT Fund nan dimiliki Indo Premier Sekuritas, dengan biaya Rp 100.000 saja sudah bisa mulai investasi.
Iklan
Terakhir ada dugaan jika reksa biaya berbiaya sangat tinggi, padahal mudah dan sangat terjangkau dan bisa bebas biaya pemesanan dan penjualan kembali unit penyertaan.
Dihimpun dari laman Otoritas Jasa Keuangan, investasi mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya seperti, dikelola ahli, akibat minimal, hingga transparansi. Manajer Investasi wajib memberitahukan kepada Investor risiko-risiko nan dihadapi serta biaya-biaya nan dikenakan pada Investor.
Kekurangan alias risikonya adalah berkurangnya nilai unit lantaran efek-efek nan dikelola oleh Manajer Investasi pada Reksa Dana juga dapat mengalami penurunan nilai investasinya, nan dipengaruhi oleh perkembangan pasar duit dan pasar modal. Pengelolaan nan jelek oleh manajer juga membikin Nilai Aktiva Bersih (NAB) per unit Reksa Dana menurun.
Pembelian Reksa Dana dapat dilakukan secara langsung melalui perusahaan Manajer Investasi nan menerbitkan dan mengelola Reksa Dana alias bisa melalui Bank nan bertindak sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana alias APERD. Calon Investor kudu mempunyai rekening dan diwajibkan untuk melakukan pertemuan dengan pihak Manajer Investasi minimal 1 kali.
Pilihan Editor: PP Muhammadiyah Akan Tarik Seluruh Dananya dari BSI, Ini Respons BSI