TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Prabowo Subianto targetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen dalam kurun waktu dua sampai tiga tahun pemerintahannya. Pemerintah optimistis sasaran itu dapat tercapai sesuai skenario Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RJPN) Indonesia Emas 2045.
Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN, Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan, pemerintah mendatang bakal percepat pertumbuhan ekonomi sebesar 8-8,3 persen pada tahun ketiga dan 7,8 persen pada tahun keempat sehingga reratanya di nomor 7,7 persen selama lima tahun. Target itu bakal dilakukan melalui rencana jangka pendek dan jangka panjang. "Jangka pendeknya, program Makan Bergizi Gratis bisa mengerek pertumbuhan ekonomi lantaran menyerap produk-produk masyarakat lokal sehingga memicu permintaan agregat," katanya dalam keterangan tertulis pada, Rabu 16 Oktober 2024.
Ketua Pengembangan Industri Logam dan Alat transportasi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) I Made Dana Tangkas mengatakan pemerintah perlu memberikan perhatian terhadap 5 industri, ialah industri manufaktur, perdagangan, pertanian, pertambangan dan konstruksi. Menurutnya, pelaku upaya bisa menerapkan strategi kunci untuk mendorong industrialisasi, salah satunya strategi kolaborasi. “Strategi kerjasama dengan pemerintah dalam pemanfaatan insentif dan pembangunan infrastruktur,” katanya.
Pendiri dan ahli ekonomi senior Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Hendri Saparini berpendapat, pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen tidak cukup untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan nilai tambah nan besar. “Semua negara nan masuk ke negara maju mereka mempunyai lompatan ekonomi. Ada lompatan pendapatan per kapita. Sementara Indonesia sangat minimal dalam pertumbuhan ekonomi,” katanya.
Iklan
Hendri mengatakan, ada tiga pendekatan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi nan lebih tinggi dan berbobot agar bisa keluar dari jebakan negara menengah (middle income trap). Pertama, penerapan pendekatan ekonomi Pancasila. "Ekonomi Pancasila itu adalah ekonomi kerakyatan. Ini pesan dari founding fathers untuk melakukan aktivitas ekonomi secara bersama-sama. Artinya, kudu ada kerakyatan ekonomi," kata Hendri.
Kedua, merevitalisasi industri. Hendri mengatakan, revitalisasi industri adalah kunci agar ekonomi Indonesia bisa melompat tinggi. Revitalisasi industri ini bisa dilakukan dengan membangun industri dasar dan menggerakan semua sektor di semua daerah. Ketiga, Hendri mengusulkan pemerintah perlu melakukan strategi dan kebijakan industri nan lebih canggih (sophisticated) dan inovatif di tengah perubahan global.
Pilihan editor: Ragam Tanggapan Calon Menteri atas Pembekalan Prabowo