Investasi Tak Sebanding Serapan Tenaga Kerja, Apindo: Lebih Banyak Padat Modal

Sedang Trending 4 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Bidang Ketenagakerjaan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Bob Azam, mengatakan laju investasi tak sebanding dengan penyerapan tenaga kerja. Alih-alih menyerap tenaga kerja, angin besar pemutusan hubungan kerja justru marak dalam setahun ke belakang.

Bob menjelaskan, investasi padat modal berbobot hingga triliunan. Namun, tenaga kerja nan diserap upaya ini tidak terlalu besar. Dia mencontohkan investasi padat modal di antaranya teknologi dan smelter pertambangan. “Investasi di sektor teknologi nan padat modal itu penyerapan tenaga kerjanya biasanya rendah,” kata dia saat dihubungi Tempo, Jumat, 6 September 2024.

Jika menginginkan penyerapan tenaga kerja nan besar, Bob Azam menyebut investasi kudu digalakkan pemerintah di sektor manufaktur. Namun, dia mengatakan pertumbuhan sektor manufaktur selama beberapa tahun terakhir selalu berada di bawah pertumbuhan nasional. Karena itu, penyerapan tenaga kerja hingga saat ini belum bisa maksimal. "Jadi ke depan, jika kita mau investasi kudu di sektor-sektor manufaktur nan banyak menyerap tenaga kerja,” kata dia.

Selain itu, Bob Azam mengatakan banyak investasi nan masuk Indonesia berbentuk turn key project. Dalam investasi jenis ini, penanammodal datang sembari mengangkut tenaga kerja mereka dari luar negeri. “Supaya pengerjaannya cepat, katanya,” ucap dia. Akibatnya, tidak banyak tenaga kerja di Indonesia nan terserap oleh investasi jenis ini.

Dalam catatan Kemnaker, PHK terbanyak berada di Jawa Tengah. Di wilayah itu, tercatat lebih dari 20 ribu kasus. Sektor industri tekstil, garmen, dasar kaki, menjadi penyumbang kasus paling banyak. Sementara di Jakarta, Indah berujar, PHK paling banyak terjadi di sektor jasa. Adapun kasus PHK di Banten, didominasi sektor industi baja dan petrochemical.

Iklan

Merespons tren PHK ini, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyatakan Kemnaker terus mengambil langkah mitigasi. Salah satunya dengan membuka lowongan kerja dan menggelar Job Fair Nasional. Dalam arena ini, dia menyatakan ada 178 ribu lowongan kerja nan tersedia. Ia pun berambisi pelung kerja ini bisa menutup kasus PHK nan terjadi. "Mudah-mudahan nan keluar dan masuk ini sama, ya. Balance (seimbang)," ujar Ida.

Riri Rahayu berkontribusi dalam penulisan tulisan ini.

Pilihan editor: OJK Sebut Gen Z dan Milenial Sumbang 37,17 Persen Kredit Macet Via Pinjol

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis