Jadi Anggota DPR, Uya Kuya Punya Harta Rp26,4 Miliar

Sedang Trending 2 jam yang lalu

CNN Indonesia

Jumat, 15 Nov 2024 19:11 WIB

Anggota DPR RI Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Surya Utama alias dikenal dengan Uya Kuya mempunyai kekayaan kekayaan senilai Rp26,4 miliar. Anggota DPR RI Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Surya Utama alias dikenal dengan Uya Kuya. (Detikcom/Desi).

Jakarta, CNN Indonesia --

Anggota DPR RI Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Surya Utama alias dikenal dengan Uya Kuya mempunyai kekayaan kekayaan senilai Rp26,4 miliar. Data ini disampaikan ke KPK pada 30 Juni 2024 dalam kapabilitas Uya sebagai calon personil DPR.

Uya melaporkan kepemilikan sembilan aset berbentuk gedung dengan nilai Rp17.926.790.000. Tersebar di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan ada di negara lain nan tidak diisi dalam laporan LHKPN-nya. Diduga terdapat kekeliruan dalam mengisi laporan aset ini lantaran terdapat pengulangan.

Ia juga mempunyai aset kendaraan senilai Rp248.000.000. Terdiri dari Mobil BMW 3231 AT tahun 2000, hasil sendiri, Rp88.000.000; Brompton tahun 2020, hasil sendiri, Rp35.000.000; dan Mobil Honda Civic Estiliso 3 tahun 1995, hasil sendiri, Rp125.000.000.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Uya nan dikenal publik lantaran terjun di bumi intermezo ini turut melaporkan kekayaan bergerak lainnya sejumlah Rp2.871.406.919; kas dan setara kas Rp5.055.606.988; kekayaan lainnya Rp2.095.000.000; dan utang sebesar Rp1.725.672.368.

"Total kekayaan kekayaan Rp26.471.131.539," demikian dilansir dari laman el-hkpn.kpk.go.id, Jumat (15/11).

Lembaga antirasuah menyatakan bakal mengecek kembali laporan kekayaan kekayaan Uya lantaran diduga tidak lengkap.

"Pastilah kami kelak lakukan (pengecekan). Kerjaan saya banyak mengurus LHKPN, nan menteri baru, wamen baru, kami kelak cek," kata Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan, Rabu (13/11) kemarin.

Terdapat beragam tahap nan bakal dikerjakan mulai dari pengecekan rekening bank milik Uya, istrinya, maupun anaknya nan tetap dalam tanggungan. KPK juga bakal melakukan pengecekan ke Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk mengecek aset tanah dan bangunan.

"Yang ketiga kendaraan, jika itu ke Samsat se-Indonesia. Lalu kita ke Dumas, ada enggak pelaporan dia punya apa, ruko alias apa. Habis itu kita lihat, jika signifikan banget, terutama bank. Kalau bank kita lihat penerimaan dulu. Kalau ada penerimaan nan enggak sesuai, kita undang klarifikasi. Jadi, langkah kerjanya gitu makanya agak-agak lama. Tapi, kita pikir jika ada nan dituju, selalu banknya duluan," ucap Pahala.

(ryn/ugo)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional