JJ Rizal Kritik Jokowi soal Istana Bau Kolonial: Nasionalisme Sempit

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Sejarawan JJ Rizal mengkritik pernyataan Presiden Jokowi yang menyebut Istana Kepresidenan di Jakarta dan Bogor berbau kolonial.

JJ Rizal menilai pernyataan Jokowi itu menunjukkan nasionalisme nan sempit dan picik.

"Klaim Pak Jokowi tentang Istana Negara, Istana Merdeka, dan Istana Bogor nan aroma kolonial lantaran jejak istana Gubernur Jenderal kolonial Belanda merupakan menunjukkan nasionalisme sempit, picik, cupet," kata Rizal saat dihubungi, Selasa (13/8) malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, justru bangunan-bangunan dari masa kolonial seperti istana, dijaga dan digunakan oleh para presiden sebelumnya, lantaran untuk menjelaskan kolonialisme telah ditaklukkan oleh nasionalisme.

Rizal mengatakan apalagi dari gedung-gedung kolonial itu lahir pemuda-pemuda perintis nasionalisme, misalnya Stovia.

"Dari ibu kota kolonial lahirlah bangsa Indonesia, negara Indonesia. Ibu kota kolonial dengan gedung-gedungnya diubah Sukarno jadi ibu kota nasional, gedungnya dijadikan museum agar jadi mesin pengingat kejahatan kolonial dan budayanya nan bejat jahat," ujarnya.

Ia juga mengatakan istana ditempati agar Presiden Indonesia selalu ingat untuk tidak sekali-kali lupa cita-cita nasionalisme.

"Apalagi sampai kembali ke negara kolonial dengan budayanya nan penuh korupsi, kolusi, nepotisme, pemanfaatan dan represi. Istana, museum dari gedung kolonial adalah pengingat bahwa kolonialisme itu pikiran bukan bangunan," katanya.

Pernyataan Jokowi itu dianggap rawan lantaran bisa mengundang vandalisme terhadap situs sejarah nan dilindungi UU Cagar Budaya. Kemudian berpotensi disalahpahami, sekaligus jadi legitimasi untuk menghancurkan situs sejarah kolonial lantaran dianggap aroma kolonial.

"Pecat aja nan nulis pidato Bapak, memalukan omong sejarah paling dasar saja keliru, Gubernur Jenderal Baron Van Imhof itu bukan Gubernur Jenderal Belanda tapi Gubernur Jenderal VOC. Belanda alias Belanda itu negara, sedang VOC, perusahaan jual beli persis pemerintahan Bapak," katanya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyinggung Istana Kepresidenan di Jakarta dan Bogor nan merupakan jejak warisan era Belanda.

Ia menyebut Istana Negara Jakarta sempat dihuni pemerintah kolonial pada masa kepemimpinan Gubernur Jenderal Pieter Gerardus van Overstraten.

Kemudian di Istana Merdeka Jakarta dihuni oleh Gubernur Jenderal Johan Wilhelm van Lansberge. Serta Istana Kepresidenan di Bogor dihuni oleh Gubernur Jenderal GW Baron van Imhoff.

"Jadi bau-baunya kolonial, selalu saya rasakan, setiap hari dibayang-bayangi," kata Jokowi dalam video nan diunggah kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (13/8).

Jokowi mau Indonesia mempunyai gedung Istana negara nan merupakan hasil produk anak bangsa melalui pembangunan Istana di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Kalimantan Timur.

(yoa/isn)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional