TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyebut Presiden Joko Widodo alias Jokowi sudah menyetujui bantuan pangan beras 10 kilogram (kg) untuk dilanjutkan. Program ini menyasar 22 juta family penerima faedah (KPM) di seluruh Indonesia.
“Alhamdulillah, hari ini Bapak Presiden Jokowi telah memberikan persetujuan keberlanjutan banpang (bantuan pangan) beras untuk terus dikucurkan kepada 22 juta family se-Indonesia, berupa beras kualitas terbaik dari Bulog 10 kilogram per family per 2 bulan,” kata Arief dalam keterangan di Jakarta, Senin, 3 Juni 2024, seperti dikutip dari Antara.
Jokowi, kata Arief, telah menyetujui support pangan beras diteruskan lagi setelah bulan Juni ini. “Jadi program pro rakyat ini di 2024 ini bakal berjalan lagi setelah Juni ini, tepatnya di Agustus, Oktober, dan Desember,” tuturnya.
Dengan begitu, kehadiran dan perhatian pemerintah bakal terus menyokong perekonomian 22 juta family penerima manfaat. Sebanyak 22 juta family itu setara dengan sekitar 89 juta orang. "Artinya nyaris sepertiga rakyat Indonesia nan diberikan beras Bulog nan berbobot baik dari pemerintah,” ujar Arief.
Arief menilai keberlanjutan support pangan beras itu menjadi perihal penting, apalagi nilai pangan dunia mulai naik. Oleh karena itu, Indonesia kudu mulai bersiap dalam mengantisipasi perihal tersebut.
“Kita di Indonesia punya banpang ini lantaran tidak ada negara lain nan memberikan support pangan cuma-cuma dalam corak beras," kata Arief. "Dengan instrumen ini, kita percaya dapat menjaga kondisi perberasan sekaligus inflasi nasional."
Iklan
Ia lampau mengutip info Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2024, inflasi beras secara bulanan berada cukup tinggi di nomor 5,32 persen. Namun inflasi beras melemah dengan di Maret 2024 menurun ke 2,06 persen dan April 2024 tercatat minus 2,72 persen.
Teranyar, inflasi beras di Mei 2024 kembali melemah menjadi minus 3,59 persen dengan andil terhadap inflasi minus 0,15 persen. Kondisi itu dipengaruhi kesiapan stok beras nan memadai disebabkan produksi beras dalam negeri 3 bulan terakhir cukup tinggi.
Sementara itu, pada Maret 2024, produksi beras tercatat mempunyai nomor potensi 3,38 juta ton. Di April 2024 nomor potensi di 5,31 juta ton dan Mei 2024 di 3,58 juta ton.
Pilihan Editor: Segini Gaji nan Dilepas Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe saat Tak Lagi Pimpin Otorita IKN