Jokowi Pastikan UKT Batal Naik Tahun Ini: Mungkin Dimulai Tahun Depan

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Selasa, 28 Mei 2024 08:07 WIB

Presiden Jokowi membatalkan kebijakan Mendikbud Nadiem Makarim meningkatkan UKT tahun ini. Namun, presiden membuka kemungkinan UKT naik mulai tahun depan. Presiden Jokowi membatalkan kebijakan Mendikbud Ristek Nadiem Makarim soal kenaikan UKT perguruan tinggi negeri. (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Joko Widodo memastikan tarif duit kuliah tunggal (UKT) batal naik tahun ini. Keputusan itu dibuat setelah menerima laporan dari Mendikbudristek Nadiem Makarim.

Dia mau kenaikan UKT nan terlampau tinggi segera dibatalkan. Jokowi memerintahkan Nadiem untuk mencari langkah agar tarif UKT tak memberatkan mahasiswa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemungkinan ini bakal dievaluasi dulu, kemudian kenaikan setiap universitas bakal dikaji dan dikalkulasi sehingga kemungkinan, ini tetap kemungkinan, kelak ini kebijakan di Mendikbud, bakal dimulai kenaikannya tahun depan," ujar Jokowi di Istora Senayan, Jakarta, Senin (27/5).

Jokowi tak mau kenaikan tarif UKT mendadak dan terlampau tinggi seperti tahun ini. Dia berbicara perlu ada waktu persiapan sebelum kenaikan tarif UKT diberlakukan.

Terpisah, Nadiem memastikan bakal mengkaji ulang kebijakan kenaikan UKT tahun ini. Selain itu, dia bakal berupaya mengevaluasi satu per satu permintaan PTN untuk meningkatkan UKT tahun depan.

"Kalaupun ada kenaikan UKT, kudu dengan asas keadilan dan kelaziman dan itu nan bakal kita laksanakan," ucap Nadiem setelah berjumpa Jokowi kemarin siang.

Sebelumnya, polemik tarif UKT mencuat setelah mahasiswa di beragam perguruan tinggi negeri berteriak. Mereka mengeluhkan kenaikan UKT nan mendadak dan bisa mencapai 5 kali lipat.

Aksi protes itu dibarengi cerita-cerita putus kuliah sejumlah mahasiswa nan keberatan dengan mahalnya UKT. Ada pula mahasiswa nan terlilit utang pinjaman online gara-gara UKT.

Riuhnya urusan UKT membikin DPR memanggil Nadiem. Mereka meminta pertanggungjawaban Nadiem atas biaya kuliah nan selangit.

Pimpinan Rapat Komisi X Dede Yusuf bertanya-tanya kenapa tarif kuliah mahal. Dia berbicara negara telah menyediakan 20 persen dari APBN unik untuk pendidikan.

"Untuk itu kami minta pemerintah menjelaskan ke mana sih anggaran Rp665 triliun itu? Supaya masyarakat tahu dan mengerti apa kegunaan pendidikan dan apa nan dilakukan Kemendibudristek untuk meredam mahalnya biaya pendidikan," ujar Dede dalam rapat Komisi X DPR RI, Selasa (21/5).

(dhf/wis)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional