CNN Indonesia
Senin, 06 Mei 2024 10:33 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyoroti sebaran dokter yang tidak merata di Indonesia. Dia menyebut sebagian besar master berada di Pulau Jawa.
Jokowi menilai perihal ini sebagai persoalan kesehatan nan perlu dibenahi. Menurutnya, perlu ada tambahan jumlah master dan diarahkan untuk ditempatkan ke daerah-daerah selain Pulau Jawa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Distribusinya nan tidak merata. Rata-rata semuanya master ahli pada di Jawa dan di kota, 59 persen master ahli itu terkonsentrasi di Pulau Jawa," kata Jokowi saat meresmikan program pendidikan master ahli dengan rumah sakit pendidikan sebagai penyelenggaraan utama (PPDS RSPPU) di Jakarta, Senin (6/5).
Kekurangan jumlah dokter
Jokowi mengatakan jumlah master nan ada pun tetap sangat kurang. Indonesia kekurangan 124 ribu master umum dan 29 ribu master spesialis.
Ia mengatakan rasio master Indonesia hanya 0,47 per 1.000 penduduk. Untuk tingkat rasio itu, Jokowi menyebut Indonesia berada di ranking 147 dunia.
Oleh lantaran itu, Jokowi berkomitmen untuk membenahi perihal ini dengan menggencarkan pendidikan dokter. Dia berbicara perihal ini krusial untuk menunjang visi Indonesia menjadi negara maju.
"Enam puluh delapan persen usia produktif itu percuma, bakal percuma jika kesehatannya tidak baik. Oleh karena itu, betul-betul mati-matian, kita kudu menyiapkan ini," ujar laki-laki nan bakal mengakhiri masa jabatannya sebagai presiden pada 20 Oktober mendatang.
Selain mempersiapkan dokter, Jokowi juga menyiapkan peralatan kesehatan hingga tingkat puskesmas. Dia berjanji semua akomodasi kesehatan mempunyai MRI, mammogram, USG, dan IKG.
"Nanti segera bisa terlaksana, tentu tidak dalam masa pemerintahan saya, masa pemerintahan presiden baru, betul-betul semua terlaksana dan bingkisan demografi betul-betul berfaedah bagi negara ini untuk melompat maju kita jadi negara maju," ujar ayah dari Wapres terpiih Gibran Rakabuming Raka itu.
(dhf/kid)
[Gambas:Video CNN]