CNN Indonesia
Minggu, 24 Nov 2024 15:37 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendapat support dari Polri pada saat membawa Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah ke Gedung Merah Putih, Jakarta, Minggu (24/11).
Momen penangkapan hingga memboyong ke Jakarta sempat mendapat perlawanan dari massa pendukung Rohidin nan pada tahun ini membali mencalonkan diri sebagai gubernur periode 2024-2029.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"KPK mengapresiasi jejeran Polri baik Kapolda Bengkulu Irjen Pol Anwar, S.Ik, M.Si khususnya Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Deddy Nata, S.Ik. beserta jajaran, atas dukungannya dalam membantu proses pengamanan aktivitas tangkap tangan nan dilakukan oleh KPK di Propinsi Bengkulu," ujar Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika melalui keterangan tertulis, Minggu (24/11).
Tessa menyampaikan KPK menangkap total delapan orang termasuk Rohidin dalam operasi senyap Sabtu (23/11) kemarin. Sejumlah peralatan bukti turut diamankan.
"Sampai dengan saat ini, sudah ada 8 orang di jejeran Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu nan sudah diamankan oleh KPK dan juga turut diamankan uang, arsip dan peralatan bukti elektronik," kata dia.
Kasus ini diduga berangkaian dengan dugaan suap berupa pungutan untuk keperluan Pilkada.
Lembaga antirasuah mempunyai waktu 1x24 jam untuk menentukan status norma para pihak nan tertangkap tangan tersebut.
Rohidin nan berpasangan dengan Meriani mencalonkan diri sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu periode 2024-2029. Pasangan nomor urut dua ini melawan Helmi Hasan-Mi'an. Helmi Hasan merupakan adik dari Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan.
(ryn/bac)
[Gambas:Video CNN]
Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.