Kantongi Investasi US$ 7 Miliar Proyek UCC Tangguh, Bahlil: untuk Tingkatkan Lifting Migas

Sedang Trending 2 jam yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan keputusan investasi akhir atas proyek Tangguh Ubadari, carbon capture utilization & storage (CCUS), dan compression (UCC) sekitar US$ 7 miliar alias setara dengan Rp 111 triliun (kurs Rp 15.910 per dolar AS) nan didapat Presiden Prabowo Subianto dari kunjungannya ke Inggris, menandakan bahwa suasana upaya minyak dan gas (migas) di Indonesia tetap menarik.

Menurut Bahlil, investasi ini bakal mendukung peningkatan produksi migas nasional sekaligus memberikan nilai tambah, meningkatkan pendapatan daerah, dan menciptakan pengaruh berganda (multiplier effect) nan positif bagi wilayah terkait.

"Kami mengapresiasi keputusan investasi BP dan mitra pada proyek Tangguh UCC. Keputusan investasi akhir atas proyek UCC ini merupakan bukti bahwa industri migas di Indonesia tetap menjanjikan dan dapat menarik investasi dari luar negeri," ujar Bahlil dalam keterangan resmi nan diterima Tempo pada Senin, 25 Oktober 2024.

Ketua Umum Partai Golkar itu berujar lewat produksi UCC Tangguh ini, Kementerian ESDM bakal konsentrasi untuk meningkatkan produksi migas. Hal tersebut adalah langkah untuk mendukung visi misi Presiden Prabowo nan mencanangkan swasembada energi.

"Sesuai dengan pengarahan Bapak Presiden Prabowo, untuk meningkatkan produksi dan lifting migas. Dengan adanya proyek BP Tangguh, pemerintah bakal lebih konsentrasi mengupayakan peningkatan produksi migas," ujar Bahlil.

Sebagai informasi, persediaan gas dari proyek UCC ini sekitar 3 triliun kaki kubik (TCF) dan direncanakan onstream tahun 2028. Proyek UCC ini mencakup pengembangan lapangan gas Ubadari, peningkatan perolehan gas (EGR) melalui penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon (CCUS) di lapangan Vorwata, serta pemasangan kompresor di darat, memperluas dan memanfaatkan prasarana nan telah ada di akomodasi Tangguh LNG di Papua Barat, Indonesia.

Proyek CCUS ini merupakan proyek berskala besar dengan kapabilitas penyimpanan CO2 nan berpotensi mencapai 1,8 gigaton. Pada tahap awal, proyek ini bakal menginjeksikan sekitar 15 juta ton CO2 dari emisi nan dihasilkan oleh akomodasi operasional Tangguh gas alam cair alias LNG.

"Proyek Tangguh LNG turut mendukung kapabilitas tenaga kerja operasional nasional. Bahkan 70 persen di antaranya merupakan tenaga kerja asal Papua, dan ditargetkan meningkat menjadi 85 persen pada tahun 2029," kata Bahlil.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menghadiri CEO Roundtable Forum nan digelar di Lancaster House, London, Inggris, pada Kamis, 21 November 2024. Prabowo menyebut bahwa dia sukses membawa komitmen investasi US$ 8,5 miliar alias sekitar Rp 135 triliun (kurs Rp 15.897 per dolar AS).

Forum ini mempertemukan Prabowo dengan 19 pemimpin perusahaan besar Inggris untuk membahas kesempatan investasi strategis di Indonesia. “Mereka sudah berkomitmen investasi US$ 8,5 miliar. Ini menunjukkan optimisme mereka terhadap ekonomi kita," kata Prabowo dalam keterangannya kepada awak media di London, pada Kamis, 21 November 2024, dikutip dari keterangan Sekretariat Presiden.

Dikutip dari Antara, dari US$ 8,5 miliar nan didapat, US$ 7 miliar di antaranya adalah komitmen investasi dari perusahaan minyak bumi asal Inggris, British Petroleum (BP), untuk proyek pengembangan lapangan gas di Papua Barat.

"Tadi pagi dengan ketua dari BP, total mereka sudah komitmen investasi US$ 8,5 miliar, US$ 7 miliar dari BP, US$ 1,5 miliar dari beberapa perusahaan lain," kata Presiden Prabowo.

Daniel A. Fajri berkontribusi dalam tulisan ini

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis