CNN Indonesia
Sabtu, 04 Mei 2024 20:53 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Sebuah kapal KLM Berlian 01 bermuatan sembilan bahan pokok tenggelam di perairan Desa Tanjung Kedabu, Kecamatan Rangsang Pesisir, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau akibat dihantam gelombang pada Sabtu (4/5) pagi.
Kapal membawa sembilan awak nan terdiri atas nakhoda, KKM dan ABK. Mereka adalah Amrin, Aggiat Marihot Hutabarat, Susandi, Sabri, Ridho Romanda, Bismar, M Zuriyan Romadany, Afis Efendi dan Indra Adi Putra.
Komandan Pos Angkatan Laut (Danposal) Selatpanjang Kapten Laut (E) Saidul Aripin mengatakan sembilan awak kapal tersebut selamat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan perihal itu akibat kesigapan penanganan. Ia bercerita pihaknya mendapatkan laporan soal tenggelamnya kapal tersebut dari pemilik kapal asal Selatpanjang nan berjulukan Along.
Kapal ini mengangkut peralatan sembako dari Malaysia untuk dibawa ke Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Sabtu pagi.
"Dari laporan itu, kita langsung berkoordinasi dengan pihak badan pencarian dan pertolongan dan polisi air untuk melakukan penyelamatan. Usai rapat dan mengisi bahan bakar speed, tim campuran langsung bergegas ke letak tenggelamnya kapal," katanya seperti dikutip dari Antara.
Diinformasikan kapal di tengah perjalanan, sekitar pukul 08:00 WIB dihadang cuaca jelek akibat hujan deras disertai angin kencang. Saat itu, kapal kehilangan kendali sehingga mesinnya meninggal kemasukan air dan dihantam gelombang hingga pada akhirnya karam.
Tim campuran tiba di letak sekitar lebih kurang satu jam sejak bergerak sekitar pukul 10:00 WIB. Sesampainya di sana, korban sigap diselamatkan oleh pemilik kapal dengan menggunakan speed usai lama terombang ambing di permukaan laut.
Di tengah laut, tim pun langsung membantu mengevakuasi para korban dan dibawa ke Pos TNI AL Selatpanjang.
"Sampai di lokasi, kapalnya sudah tenggelam habis. Tetapi Alhamdulillah korbannya selamat semua, meski sempat terombang ambing di laut selama beberapa jam sebelum tim campuran tiba di lokasi. Korban langsung kita pemindahan dan dibawa ke Pos TNI AL," ujar Kapten Laut (P) Saidul Aripin.
Along saat dikonfirmasi mengatakan kapal miliknya nan bermuatan 148 ton itu diketahui tenggelam setelah mendapat berita dari nakhoda nan menghubunginya melalui sambungan gawai.
"Saya dapat info tenggelamnya pukul 08:00 pagi. Informasinya itu langsung dari kapten (nakhoda) nan menelpon saya," ucap Along.
Dia mengatakan nakhoda sempat mau melakukan upaya untuk menepi ke daratan di tengah cuaca nan sedang buruk. Namun, kondisinya tidak memungkinkan lantaran dihantam ombak nan besar dan membikin kapal banyak kemasukan air laut.
"Kapal mau ke tepi hanya tidak sempat, karena kapal sudah masuk air. Pada saat kapal mau tenggelam, mereka (korban) ini langsung loncat ke air dan berenang sekitar lebih kurang dua jam. Mereka selamat setelah sigap speed sewa (dari kita) dan tim campuran tiba di letak untuk melakukan penyelamatan," ungkap Along.
(agt)