TEMPO.CO, Jakarta - Para pekerja PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) melakukan tindakan solidaritas dengan mengenakan pita hitam bertuliskan “Selamatkan Sritex” di lengan kiri mereka. Aksi ini diunggah pada akun instagram @sritexindonesia, sejak Jumat, 25 Oktober 2024 hingga Ahad, 26 Oktober 2024.
Aksi kolektif ini mereka lakukan usai Sritex dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Kota Semarang Rabu, 23 Oktober 2024 lalu.
“Pita Hitam di Sritex adalah simbol terkumpulnya daya kolektif seluruh family besar Sritex untuk bersama-sama memperjuangkan masa depan nan lebih baik,” tulis keterangan foto nan diunggah di akun IG resmi Sritex Indonesia, Sabtu, 26 Oktober 2024.
Tak hanya pekerja, para pedagang nan berdagang di depan pabrik tekstil Sritex juga nampak mengenakan pita hitam tersebut.
Akun itu menyebut penggunaan pita hitam ini bukan menyiratkan simbol kesedihan. Melainkan, simbol terkumpulnya daya kolektif seluruh family besar Sritex untuk bersama-sama memperjuangkan masa depan nan lebih baik.
Mereka mengatakan Sritex tak hanya mesin produksi, tetapi juga rumah bagi ratusan ribu keluarga.
Mereka menulis, “Selamatkan Sritex agar kami terus dapat berinovasi dan membangun masa depan nan lebih baik.
Iklan
Sementara itu, Komisaris Sritex, Iwan Setiawan Lukminto menyebut, operasional Sritex melangkah secara normal meski telah dinyatakan pailit. Ia menekankan, seluruh stakeholder Sritex, mulai dari direksi, komisaris, hingga pekerja kudu mempunyai spirit nan kuat.
"Kita kudu punya spirit ya, ini terutama nan kudu kita kuatkan," ujarnya saat ditemui wartawan usai audiensi dengan Kementerian Perindustrian, Senin, 28 Oktober 2024.
Saat ini Manajemen Sritex telah mengusulkan kasasi mengenai putusan pailit nan dikeluarkan Pengadilan Niaga Semarang, Jawa Tengah. Pengajuan kasasi tersebut dilakukan Manajemen Sritex sebagai corak tanggung jawab perusahaan kepada para kreditur, pelanggan, karyawan, dan pemasok.
"Kami menghormati putusan norma tersebut dan merespons sigap dengan melakukan konsolidasi internal dan konsolidasi dengan para stakeholder terkait," tulis Manajemen Sritex dalam pernyataan resminya di Jakarta, Jumat, 25 Oktober 2024, seperti dikutip dari Antara.
Pilihan Editor: Sritex Pailit: Jejak Panjang Berikut Jatuh Bangun di Industri Tekstil