Kebijakan Buat Para Guru Tahun Depan: Insentif Honorer hingga Beasiswa

Sedang Trending 4 jam yang lalu
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bakal memberikan 'hadiah' bagi guru-guru tahun depan, 2026 mendatang.

Beberapa di antaranya adalah kenaikan penghasilan bulanan bagi guru-guru honorer hingga danasiwa pendidikan bagi pembimbing untuk melanjutkan studi D4 alias S1. Dan, berikut poin-poin 'hadiah' dari pemerintah untuk para pembimbing di tahun depan tersebut:

Bayaran pembimbing honorer naik

Mendikdasmen Abdul Mu'ti mengatakan bakal meningkatkan penghasilan insentif guru honorer dari nan diberikan masing-masing Rp300 ribu per bulan pada tahun ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Insentif itu diberikan kepada lebih dari 300 ribu pembimbing honorer.

Ia menjelaskan pada tahun 2026, besaran insentif untuk pembimbing honorer naik Rp100 ribu menjadi Rp400 ribu per bulan.

"Tunjangan pembimbing honorer alias insentif itu kita naikkan Rp100.000, sehingga mulai tahun depan guru-guru honorer bakal mendapatkan insentif sebesar Rp400.000 per bulan dan itu transfer langsung ke rekening masing-masing guru," kata Mu'ti dalam Taklimat Media di Kemendikdasmen, Rabu (22/10).

Beasiswa untuk 150 ribu guru

Selain itu pemerintah menyiapkan danasiwa untuk 150 pembimbing nan mau melanjutkan studi ke D4 alias S1 pada tahun depan. Mu'ti mengatakan pihaknya sudah mengalokasikan anggaran untuk pemberian danasiwa tersebut dalam anggaran tahun 2026.

"Tahun depan kita sudah mengalokasikan untuk 150 ribu danasiwa bagi pembimbing nan belum D4 alias S1 dan itu sudah masuk dalam anggaran tahun 2026," kata Mu'ti.

Mu'ti mengatakan program pemberian danasiwa untuk pembimbing nan belum D4 alias S1 itu diberikan melalui sistem Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).

Ia menjelaskan pada tahun ini, program itu menyasar 12.500 guru. Beasiswa nan diberikan sebesar Rp3 juta per semester. Mu'ti menjelaskan program pemberian danasiwa ini baru pertama kali dilakukan oleh Kemendikdasmen.

"Masing-masing Rp3 juta per semester dan info nan saya terima, semua sekarang sudah mulai kuliah dengan sistem RPL, Rekognisi Pembelajaran Lampau. Sehingga angan kami dalam 1 tahun program ini selesai dan mudah-mudahan bisa diwisuda pada tahun nan bakal datang," ujarnya.

Perluasan program PPG

Selain itu, Mu'ti menambahkan pihaknya juga siap mengadakan program Pendidikan Profesi Guru (PPG) pada tahun depan, dengan jumlah sasaran nan diperluas menjadi lebih dari 800.000 guru.

"Kemudian juga untuk PPG, tahun ini dengan sasaran 600.000 pembimbing semuanya sudah terpenuhi, sudah mulai penyelenggaraan dan tahun depan untuk 808.000 sekian pembimbing mengikuti PPG," imbuhnya.

Sebelumnya Kemendikdasmen mengejar pemenuhan kualifikasi pendidikan minimal D4/S1 bagi para pembimbing melalui skema RPL dengan melakukan penandatanganan kerja sama (PKS) berbareng Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK).A

Abdul Mu'ti mengatakan PKS tersebut menjadi ikhtiar pihaknya dalam meningkatkan kapabilitas sekaligus kesejahteraan para guru, khususnya pembimbing PAUD dan SD nan tetap banyak belum mempunyai kualifikasi pendidikan minimal D4/S1.

"Program ini menunjukkan komitmen kami, komitmen Bapak Presiden untuk meningkatkan kualitas guru. Jadi jika kemarin ada nan mengatakan pembimbing enggak diurusi, inilah bukti bahwa kami itu mengurusi guru. Jadi tahun ini sebanyak 12.500 pembimbing sudah terdaftar semua untuk kelak belajar di beberapa perguruan tinggi mitra," katanya.

(antara/kid)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional