Kemenag Respons Wapres Tolak Syarat Rumah Ibadah Hapus Peran FKUB

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Juru Bicara Kementerian Agama Anna Hasbie angkat bunyi soal pernyataan Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang menolak rencana Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menghapus rekomendasi pendirian rumah ibadah dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB)

Anna menjelaskan duduk perkara rencana ini. Dia bilang rancangan aturan tak lagi melibatkan FKUB dalam syarat pendirian rumah ibadah, bakal tertuang dalam rancangan Perpres tentang Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama.

"Rancangan [Perpres] ini dibahas sejak tahun 2021, sebagai tindak lanjut aspirasi masyarakat tentang kaji ulang PBM [Peraturan Bersama Menteri] Nomor 9 dan 8 Tahun 2006," kata Anna kepada CNNIndonesia.com, Kamis (8/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anna mengatakan Kemenag selama ini telah membahas rancangan Perpres itu dengan mengundang beragam pihak mengenai mulai Kementerian hingga tokoh kepercayaan dan masyarakat. Kemenag juga telah menggelar FGD, rapat kerja hingga menerima kajian dari beragam pihak.

Setelah proses itu berlangsung, Anna mengatakan draf rancangan Perpres mulai disusun.

Dia berbicara rancangan patokan ini sudah dibahas di tingkat Kemenko Polhukam. Dalam rancangan Perpres itu tetap diatur mengenai peran dan tanggung jawab FKUB.

"Sesuai namanya, Rancangan Perpres tersebut mengatur peran dan tanggung jawab beragam pihak baik di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota, dalam perihal pemeliharaan kerukunan umat beragama," kata dia.

Saat ini, patokan pembangunan rumah ibadah tertuang dalam SKB 2 menteri. Hal itu tertulis dalam Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 dan 8 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama, dan Pendirian Rumah Ibadah.

Salah satu patokan dalam pendirian rumah ibadah dalam SKB 2 menteri ini kudu mendapatkan rekomendasi tertulis Kepala Kantor Kemenag Kabupaten/Kota dan FKUB Kabupaten/Kota. Rekomendasi tertulis dari FKUB ini merupakan hasil musyawarah dan mufakat dalam rapat FKUB.

Yaqut dalam beberapa hari lampau berencana bakal mencoret syarat rekomendasi FKUB dalam pembangunan tempat ibadah. Pendirian rumah ibadah nantinya hanya butuh rekomendasi Kemenag.

Yaqut mengatakan patokan baru itu sudah disepakati Menko Polhukam Hadi Tjahjanto dan Mendagri Tito Karnavian. Nantinya, perizinan rumah ibadah tanpa rekomendasi FKUB bakal segera ditetapkan melalui peraturan presiden.

Di sisi lain, Wapres Ma'ruf Amin tidak setuju terhadap rencana Yaqut jika syarat pendirian rumah ibadah tidak lagi memerlukan rekomendasi dari FKUB.

Ia menegaskan bahwa proses pendirian rumah ibadah tidak terjadi begitu saja, namun melalui hasil diskusi-diskusi nan kemudian tertuang dalam peraturan bersama.

"Ini sebenarnya Menteri Agama tidak boleh asal corat coret begitu saja. Sebab patokan pendirian rumah ibadah itu sebenarnya kesepakatan dari majelis-majelis agama, kesepakatan itu dibuat berbareng Kementerian Agama dan Kementerian Dalam Negeri," ucap Wapres dalam keterangan persnya usai meninjau MuseumKu Gerabah Timbul Raharjo di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu.

(rzr/wis)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional