Kementerian BUMN Lakukan Perbaikan Keuangan di PT Indofarma Tbk

Sedang Trending 6 bulan yang lalu

TEMPO.CO, JakartaKementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan rasionalisasi dan perbaikan terhadap finansial PT Indofarma Tbk untuk meningkatkan keahlian perusahaan farmasi tersebut “Di Indofarma memang kita sedang lakukan rasionalisasi dan perbaikan keuangan,” kata Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dalam Family Gathering Kementerian BUMN di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Ahad, 5 Mei 2024.

Pernyataan Kartika tersebut menanggapi pertanyaan wartawan mengenai adanya penghasilan tenaga kerja Indofarma nan belum dibayarkan oleh perusahaan tersebut. Pria nan berkawan disapa Tiko itu menuturkan proses rasionaliasi dan perbaikan finansial bakal dibantu induk holding BUMN farmasi, PT Biofarma (Persero). “Jadi kita sedang melakukan transformasi di grup kesehatan Bio Farma, Indofarma, Kimia Farma, kita coba menyelesaikan kelak secara grup. Karena di Indofarma memang kita sedang lakukan rasionalisasi dan perbaikan keuangan."

Namun nantinya, lanjut Kartika, perusahaan holding nan bakal melayani secara keseluruhan. Sehingga proses penyelesaian dilakukan secara holding.

Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan pihaknya siap membawa PT Indofarma Tbk kepada Kejaksaan Agung (Kejagung) jika ditemukan adanya penyelewengan. Erick mengaku bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dan berjumpa dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengenai masalah finansial nan dialami oleh perusahaan PT Indofarma.

“Dan saya sudah berjumpa dengan BPK (Badan Pemeriksaan Keuangan) untuk Indofarma. Ini agar betul benar kita uraikan, lampau jika memang ada penyelewengan kita bawa ke Kejaksaan berbareng BPK,” kata Erick Thohir. Dia menegaskan andaikan ditemukan adanya penyelewengan saat dilakukan pemeriksaan oleh BPK, maka pihaknya berbareng BPK bakal membawa Indofarma ke jalur hukum.

Iklan

Sebelumnya diberitakan PT Indofarma Tbk (INAF) mengakui belum melakukan pembayaran penghasilan tenaga kerja untuk periode Maret 2024. Hal itu dikarenakan perusahaan farmasi berpelat merah ini mengalami persoalan finansial.

“Berita bahwa perseroan belum membayarkan bayaran terhadap tenaga kerja untuk periode Maret 2024 adalah benar," ujar Direktur Utama Indofarma Yeliandriani dalam keterbukaan info Bursa Efek Indonesia, Kamis, 18 April 2024. Yeliandriani menyebut perseroan belum mempunyai kecukupan biaya operasional untuk memenuhi tanggungjawab pembayaran bayaran karyawan.

Pilihan editor: Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan, Serikat Pekerja: Belum Punya Uang

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis