TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian ESDM telah menyiapkan 60 blok migas untuk ditawarkan kepada investor, termasuk di antaranya adalah 14 Wilayah Kerja Potensial, nan telah dan bakal ditawarkan dari tahun 2024 sampai dengan tahun 2028. Hal ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan produksi minyak dan gas bumi (migas) nasional.
Dalam menjalankan langkah tersebut, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan bakal melelang 6 blok migas menjelang akhir tahun. Dalam kesempatan ini, Dadan tidak menjelaskan letak keenam blok tersebut. Namun, dia memastikan kebanyakan berada di wilayah Indonesia Timur.
"Bulan ini mulai hari ini ya, kita bakal lelangkan 6 lagi," ucapnya saat ditemui di Kementerian ESDM, Jumat 1 November 2024.
Mengenai rencana tahun depan, Dadan menjelaskan bakal memantau blok-blok nan berpotensi meningkatkan lifting minyak secara sigap terlebih dahulu. Proses ini bakal dilakukan secara berjenjang setiap tahun hingga 2028.
"Tahun depan ya, dari 60 itu kita bakal pilih mana nan secara komersialnya bagus, mana nan bisa memberikan akibat terhadap peningkatan lifting segera," katanya.
Sebelumnya Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas, Ariana Soemanto mengatakan rencana lelang blok migas ini diharapkan bisa menarik minat investor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, untuk berperan-serta dalam pengembangan potensi sumber daya alam Indonesia, serta dapat meningkatkan produksi migas nasional.
Iklan
Peningkatan produksi migas diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor daya dan memperkuat ketahanan daya nasional. Selain itu, peningkatan produksi migas bakal berakibat positif pada perekonomian negara, baik dari segi penerimaan negara maupun penyerapan tenaga kerja.
"Dari 34 joint study nan kita punya ini, kita juga punya tabungan area migas ada 60 blok migas nan kita siapkan 4 tahun ke depan, sehingga bapak ibu Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) silahkan untuk submit kerja sama dengan kita dengan SKK Migas untuk menjadikan area-area ini blok migas baru lagi dan tentu dengan insentif nan menarik," ujarnya dalam keterangan resmi pada 16 Oktober 2024.
Selain itu, Ariana juga mengatakan bahwa pemerintah bakal konsentrasi menggodok beragam pendapat bakal eksplorasi migas semakin masif ke depannya. "Kita sedang diskusikan berbareng SKK Migas. Kita bisa saja kelak signature bingkisan nan tadinya besar itu kita ubah saja menjadi komitmen eksplorasi. Kemudian perpanjangan perjanjian itu sebisa mungkin kita syaratkan agar ada eksplorasi open area, dan upaya lain adalah multi client study," katanya.
Pilihan Editor: Cadangan Migas Bertambah 599,08 MMBOE, SKK Migas: Komitmen Investasi Rp 156 T