TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum (Kementerian PU) bakal resmikan enam waduk nan tersebar di lima provinsi pada awal 2025.
Menteri PU Dody Hanggodo menyatakan infrastruktur sumber daya air, seperti bendungan, mempunyai peran strategis dalam mendukung keberhasilan swasembada pangan. “Infrastruktur sumber daya air sangat penting, mulai dari bendungan, bendung, hingga jaringan irigasi nan mengalir langsung ke sawah-sawah,” ujarnya dalam keterangan tertulis dikutip pada Kamis, 9 Januari 2025.
Baca buletin dengan sedikit iklan, klik di sini
Bendungan nan Siap Diresmikan:
1. Bendungan Rukoh (Kabupaten Pidie, Aceh)
Kapasitas tampung 128 juta m³. Manfaat mengairi 11.950 ha lahan irigasi, mengurangi banjir hingga 89,62 persen, menyediakan air baku 0,90 m³/detik, dan menghasilkan listrik tenaga surya hingga 140 MW. Biaya pembangunan Rp 1,7 triliun (2018-2024).
2. Bendungan Keureuto (Kabupaten Aceh Utara, Aceh)
Kapasitas tampung 216 juta m³. Manfaat mengairi 9.455 ha lahan irigasi, menyediakan air baku 0,5 m³/detik, menghasilkan listrik 6,34 MW, dan mereduksi banjir hingga 30 persen. Biaya pembangunan Rp 2,73 triliun (2016-2024).
3. Bendungan Jlantah (Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah)
Kapasitas tampung 10,97 juta m³. Manfaat mengairi 1.494 ha lahan irigasi, mereduksi banjir 87 ha, menyediakan air baku 0,1 m³/detik, dan menghasilkan listrik 0,6 MW. Biaya pembangunan Rp 1,02 triliun (2019-2024).
4. Bendungan Sidan (Bali)
Kapasitas tampung 5,76 juta m³. Manfaat menyediakan air baku 1,75 m³/detik dan listrik tenaga mikrohidro sebesar 0,65 MW. Biaya pembangunan Rp 1,8 triliun (2018-2024).
5. Bendungan Marangkayu (Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur)
Kapasitas tampung 12,3 juta m³. Manfaat mengairi 1.500 ha lahan irigasi, menyediakan air baku 0,45 m³/detik, dan menghasilkan listrik tenaga mikrohidro 135 kWh. Biaya pembangunan Rp 191,26 miliar (2023-2024).
6. Bendungan Meninting (Kabupaten Lombok Barat, NTB)
Kapasitas tampung 12 juta m³. Manfaat mengairi 1.559 ha lahan irigasi, menyediakan air baku 0,15 m³/detik, dan menghasilkan listrik 0,8 MW. Biaya pembangunan Rp 1,4 triliun (2019-2024).
Pemerintah mengatakan, pembangunan keenam waduk ini mencerminkan kesungguhan pemerintah dalam mendukung ketahanan pangan dan air secara nasional. Infrastruktur ini diharapkan tidak hanya meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga mendorong kesejahteraan masyarakat di sekitar area bendungan.