Kementerian PU Cek Bangunan Ponpes Berusia Dua Abad di Pacitan

Sedang Trending 2 jam yang lalu

KEMENTERIAN Pekerjaan Umum (Kementerian PU), melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya, melakukan pengecekan keandalan gedung Pondok Pesantren Tremas di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, nan berumur lebih dari dua abad.

Menteri PU Dody Hanggodo menyatakan dukungannya dengan mengerahkan tim dari jejeran Direktorat Jenderal Cipta Karya nan telah tersebar di seluruh Indonesia.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

“Tim dari Direktorat Jenderal Cipta Karya tersebar di seluruh Indonesia sehingga harapannya kita bisa sigap pengecekannya," ujar Dody dalam keterangannya di Jakarta, Senin, 13 Oktober. seperti dikutip dari Antara.

Setelah melakukan pengecekan keandalan gedung Gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang dan Ponpes Lirboyo Kota Kediri, Kementerian PU melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya melakukan peninjauan ke Ponpes Tremas di Kabupaten Pacitan.

Peninjauan ini dilakukan sebagai bagian dari langkah pemerintah untuk memeriksa kepantasan gedung gedung mengenai keandalan dan keselamatan gedung pesantren di beragam daerah.

Utamanya adalah gedung nan sudah tua lebih dari 100 tahun serta mempunyai lebih dari 1.000 santri dan mempunyai gedung 4 lantai.

Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PU Dewi Chomistriana mengatakan, pihaknya melakukan kunjungan ke ponpes nan ketiga, setelah Jombang dan Kediri.

"Agenda kami adalah melakukan pengecekan terhadap keandalan gedung pondok pesantren, baik asrama, masjid, maupun akomodasi lainnya," ujar Dewi Chomistriana.

Pondok Pesantren Tremas mempunyai nilai sejarah tinggi lantaran sudah berdiri sejak tahun 1820. Bangunan di pondok pesantren tersebut sudah berumur lebih dari dua abad, sehingga memerlukan audit teknis secara menyeluruh.

“Karena usia pondok sudah sangat tua, kami tentu perlu melakukan pengecekan keandalan gedung secara detail," kata Dewi.

Selain memeriksa gedung lama, Kementerian PU meninjau proyek pembangunan kompleks madrasah baru di area pesantren tersebut. Dewi mengapresiasi penyelenggaraan bangunan nan dinilai sudah memenuhi standar teknis.

“Secara umum penyelenggaraan pembangunannya sudah baik. Kaidah-kaidah teknis sudah diterapkan, apalagi pekerja nan terlibat sebagian sudah bersertifikat dan pernah bekerja di proyek jalan tol,” ujar Dewi.

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis