ARTICLE AD BOX
CNN Indonesia
Rabu, 26 Jun 2024 20:09 WIB
Denpasar, CNN Indonesia --
Kebakaran yang melanda penyimpanan logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali mengakibatkan kerugian hingga Rp7,9 miliar.
Kepala BPBD Bali I Made Rentin menyebut kerugian sudah dihitung usai pemadaman dilakukan.
"Kerugiannya kami sudah inventarisir. Gedung diperkirakan senilai Rp1 miliar dan logistik nan terbakar mencapaiRp6,9 miliar," kata Made Rentin di letak kebakaran, Rabu (26/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Made Rentin mengatakan kebakaran diduga berasal dari percikan api imbas korsleting listrik. Dia menduga itu lantaran instalasi listri di penyimpanan logistik sudah tergolong usang.
Ketika muncul percikan, api dengan sigap menjalar. Pasalnya, banyak barang nan mudah dilalap api seperti kasur dan masker.
"Percikan api sigap membesar mengingat di penyimpanan banyak tersimpan material nan mudah terbakar seperti kasur dan masker nan merupakan support dermawan saat penanganan Covid-19, terbanyak dari Temasek Singapura," ucap Made Rentin.
Ia percaya kejadian ini murni musibah dan tak ada indikasi kecurigaan nan mengarah kepada siapapun.
Selanjutnya, BPBD Bali bakal konsentrasi pada penanganan dan pembersihan. Koordinasi juga bakal dilakukan dengan BPKAD mengenai status asuransi gedung nan terbakar.BPBD Bali pun telah berencana melakukan pembaharuan terhadap penyimpanan logistik tersebut.
"Gudang itu memang sudah lama, dibangun tahun 2013 dengan support Kemendagri. Kami sudah lapor ke Bapak Sekda dan Bapak Gubernur dan memang sudah direkomendasi untuk pembaharuan total," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra mengatakan pelayanan tidak bakal terganggu meski kebakaran baru saja terjadi.
"Pelayanan tidak boleh terganggu," kata Sekda Dewa Indra saat mengecek langsung letak kebakaran Rabu (26/6) sore.
Kebakaran terjadi sekitar pukul 12.04 WITA. Pemadam kebakaran selesai menjinakkan api seluruhnya pada 13.20 WITA.
(kdf/bmw)
[Gambas:Video CNN]